SuaraBanten.id - Sebentar lagi Hari Raya Idul Adha akan segera dilaksanakan, tentunya hewan kurban saat ini tengah menjadi sorotan bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak.
Apalagi, Disnakeswan Lebak menemukan lima ekor ternak sakit mulut dan mata saat pemeriksaan.
"Kelima ekor ternak itu, dua domba mengalami orf/keropeng mulut dan tiga ekor sapi sakit mata," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak drh Hanik Malichatin.
Terhadap hewan ternak kurban yang sakit mulut dan mata dilakukan pengobatan serta terapi pemberian salep dan obat tetes mata.
Kedua penyakit tersebut tidak berbahaya dan dapat disembuhkan serta bukan termasuk zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia).
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 2024 juga melibatkan Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Petugas melakukan pemeriksaan di 14 lapak penjualan hewan kurban di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak dan Kalanganyar.
Pemeriksaan kesehatan hewan ternak kurban mulai pemantauan fisik dan performa ternak per individu.
Jumlah hewan kurban yang diperiksa kesehatannya itu sebanyak 548 ekor, terdiri dari 148 ekor sapi, 25 ekor kerbau dan 375 ekor domba
Harga ternak sapi dijual dengan kisaran Rp15 juta hingga Rp60 juta, kerbau Rp30 juta hingga Rp50 juta dan domba Rp2,5 juta hingga Rp8,5 juta per ekor.
Untuk ternak domba berasal dari Cianjur dan Garut, sapi dari Lumajang, Bali dan Lampung, sedangkan kerbau berasal dari Lebak (lokal).
"Kami memberikan stiker kepada lapak penjualan hewan kurban yang telah diperiksa kesehatannya," katanya menjelaskan.
Disnakeswan Lebak juga melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak dan penjualan hewan kurban.
Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan hewan-hewan tersebut sehat sebelum dijual kepada masyarakat.
Selain itu, sebelum hewan kurban disembelih, maka tim dari dinas setempat melakukan pemeriksaan kesehatan antemortem untuk memastikan bahwa hewan-hewan tersebut bebas dari penyakit.
"Kami juga melakukan pemeriksaan post-mortem setelah penyembelihan untuk memastikan daging yang didistribusikan kepada masyarakat adalah sehat dan halal," katanya menambahkan. [Antara].
Berita Terkait
-
Sakit Maag Hilang dengan Air Tajin? Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
-
Doa untuk Ayah yang Sedang Sakit, Dilengkapi Arab, Latin dan Artinya
-
Kosambi Tangerang Mencekam, Warga Bakar Truk Tanah dan Bentrok dengan Polisi, Ini Penyebabnya
-
Sempat Dirawat Selama Sebulan, Abdee Slank Kini Masih Harus Bolak-balik ke Rumah Sakit
-
7 BUMN "Sakit", Erick Thohir: Wijaya Karya, Waskita Hingga Krakatau Steel
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025
-
Publikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024, BRI Sebutkan Perlu Penguatan Daya Beli
-
Paguyuban Warga Sunda Cilegon Dukung Robinsar-Fajar di Pilkada Cilegon 2024