SuaraBanten.id - Ratusan warga Lingkungan Pengabuan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten menggeruduk kantor Kelurahan Gunung Sugih. Warga protes saat menghadiri audiensi yang dilakukan pihak kelurahan dengan PT Chandra Asri Pacific alias PT CAP.
Audiensi tersebut dilakukan berkat aksi protes warga terdampak bau gas kimia menyengat dari PT CAP hingga mengakibatkan emak-emak pingsan yang berlangsung di gate 15 pada Selasa (23/1/2024) kemarin.
Salah satu emak-emak yang menggeruduk Kantor Kelurahan Gunung Sugih pingsan akibat bau gas kimia yang masih tercium di lokasi kelurahan tersebut.
Menurut informasi, sekira pukul 15.30 WIB, sejak Sabtu (20/1/2024) hingga Rabu (24/1/2024) bau gas kimia menyengat itu memang masih tercium di wilayah ring 1 PT CAP.
Baca Juga: Ratusan Emak-emak di Banten Dukung Prabowo-Gibran: Manusia Paling Ikhlas Walaupun...
Warga pun akhirnya banyak yang kembali protes karena bau gas kimia menyengat itu. Bahkan ada seorang emak-emak yang pingsan hingga menyebabkan kantor Kelurahan Gunung Sugih ramai dan mencekam.
"Masih bau, kaya kemarin. Hari ini sudah pada mengungsi ke rumah saudaranya ke Mancak," kata salah seorang warga setempat, Sulfiah dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu (24/1/2024).
Hal serupa juga diungkapkan Mastuah yang masih merasakan dampak akibat menghirup bau gas kimia menyengat yang diduga berasal dari PT CAP tersebut.
"Masih terasa di dalam itu tuh, pusing di kepala. Tadi pagi bau kecium, mual di perut, makanya kemarin kita demo itu," ujarnya.
Ia mengeluh tidak tahan dengan kondisi tempat tinggalnya akibat setiap hari mencium bau gas kimia yang mengakibatkan gangguan kesehatan.
Baca Juga: Beredar Spanduk Keluarga Besar Kemenag Lebak dan Pandeglang Dukung Caleg DPR RI: Merusak Demokrasi!
Kata Mastuah, pihak PT CAP memang telah memberikan bantuan berupa paket sembako, namun menurutnya hal itu tidak cukup untuk mengganti kerugian yang dirasakan seluruh warga Lingkungan Pengabuan akibat menghirup bau gas kimia menyengat itu.
"Pengennya dikasih kompensasi setiap bulan, kesehatan semua. Ini mah sama sekali sejak berdiri Chandra belum ada sama sekali bantuan bantuan itu. Kalau gak ada kompensasi tiap bulan, mintanya ibu dan warga masyarakat Pengabuan mintanya dibebasin kampungnya," ucapnya.
Sementara itu, Head of Corporate Communications PT CAP Chrysanthi Tarigan membantah aksi protes yang kemarin dilakukan oleh warga itu akibat menghirup bau gas kimia menyengat dari perusahaannya.
"Kalau laporan ke kami tidak ada yang seperti itu (mual dan pingsan-red). Itu karena mereka demo karena Puskesmasnya tutup. Jadi memang mereka mual, Puskesmasnya tutup kemudian mereka datang kesana dan kita buka kembali," ungkapnya.
Meski begitu, Chrysanthi mengaku telah memberikan sejumlah bantuan berupa paket sembako, masker, dan susu kepada warga terdampak bau gas kimia menyengat dari PT CAP sejak insiden pertama kali terjadi.
"Hari ini sembako, tapi kita sudah memberikan masker, sudah lebih dari 13.000 ribu masker dari sejak tanggal 20, kemudian susu sudah lebih dari 600 bok susu kepada warga. Jadi kita juga membuka layanan kesehatan di beberapa lokasi dan kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mengalami kendala kesehatan untuk segera berobat, memeriksakan diri, dan itu semua kami tanggung oleh Chandra Asri," tutupnya.
Berita Terkait
-
Sapa Warga Ciwandan, Robinsar-Fajar Janji Benahi Pelayanan di Cilegon
-
Dua Tugboat PT PCM Siap Kawal Kapal Asing Melintas di Selat Sunda
-
Oknum Polisi Ditpolairud yang Aniaya Warga Hingga Tewas Ditahan di Polda Banten
-
PSI Banten Minta Kaesang Tetap Jadi Ketua Umum hingga 2029: Kami Mohon Mas Ketum Terus Jadi Imam Kami
-
Ditopang Kas 1,2 Miliar Dolar AS, Likuiditas Chandra Asri Tercatat Kokoh Hingga Kuartal III-2024
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
Terkini
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025
-
Publikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024, BRI Sebutkan Perlu Penguatan Daya Beli
-
Paguyuban Warga Sunda Cilegon Dukung Robinsar-Fajar di Pilkada Cilegon 2024
-
Oknum Polisi Ditpolairud Polda Banten Diduga Aniaya Wanita Hingga Tewas Karena Mabuk