SuaraBanten.id - Suku Baduy merupakan salah satu suku yang terkenal sangat kuat memegang teguh adat dan tradisi nenek moyang mereka.
Suku Baduy memegang adat dan nilai-nilai luhur dari nenek moyang mereka tanpa kendaraan, tanpa listrik dan tanpa teknologi.
Satu nilai falsafah Baduy yang sangat terkenal 'lojor teu meunang dipotong pondok teu meunang disambung' yang artinya panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung.
Hingga kini, berdasarkan data dari desa Kanekes jumlah penduduk Baduy mencapai sebanyak 11.700 warga Baduy luar dan 1.500 Baduy dalam yang mendiami 65 kampung dan 3 kampung Baduy dalam yakni Cikeusik, Cikertawana dan Cibeo, Kabupaten Lebak, Banten.
Baca Juga: Waduh, Ternyata Masih Ada Warga Kabupaten Lebak BAB Sembarangan
Saat ini, warga suku Baduy mendiami wilayah tanah ulayat seluas 5.138 hektar. Mereka terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Baduy luar dan Baduy dalam.
Seluruh warga Baduy diketahui menganut aliran kepercayaan Sunda Wiwitan yang merupakan aliran kepercayaan monoteisme purba yang masih mempercayai aliran animisme dan dinamisme.
Kepercayaan ini juga menganggap arah selatan sebagai arah yang suci. Masyarakat Baduy percaya bahwa semakin ke selatan suatu tempat maka semakin sakral pula tempat itu.
Dalam kepercayaan ini, semua prosesi adat seperti pernikahan, upacara kematian, tanam padi, dsb dipimpin oleh pu’un/ketua adat dan prosesinya hampir sama seperti ajaran agama Islam.
Namun yang membedakan dengan agama Islam adalah menurut kepercayaan ini tidak ada tempat ibadah (mushola/masjid), simbol kepercayaan, dan bentuk ibadah layaknya agama Islam (misalnya sholat 5 waktu).
Baca Juga: Bawa Kabur Motor Warga Balaraja, Pelaku Nyamar Jadi Bank Keliling
Dalam ajarannya sendiri Sunda Wiwitan sangat dekat dengan konsep saling menghormati antara manusia dengan alam.
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok
-
5 KM Lewati Hutan Demi Sekolah, Mimpi Siswi Lebak Terancam Pupus karena Tak Punya Sepatu-Alat Tulis
-
Kompolnas Komentari Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel: Dalam Penyidikan..
-
Polda Banten Akui Mobil Dinas Polisi yang Isi Bensin di SPBU Ciceri Milik SPN
-
Mobil Dinas Polisi Isi Bensin di SPBU Ciceri yang Disegel, Polda Banten Angkat Suara
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Sejarah PT Krakatau Steel yang Diinisiasi Soekarno, Pembangunannya Sempat Mangkrak
-
Korupsi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah, Kadis dan Kabid DLH Tangsel Jadi Tersangka
-
Bisakah STNK Diblokir Ikut Pemutihan Pajak? Polda Banten Jelaskan Syaratnya
-
Enam Warga Padarincang yang Demo Berujung Pembakaran Kandang Ayam Didakwa Pasal Berlapis
-
Gubernur Banten Tetapkan 19 April Jadi Libur PSU Kabupaten Serang