SuaraBanten.id - Pasca Pandemi Covid-19 melandai, penuualan kain tenun produksi warga Baduy belakangan kembali meningkat. Peningkatan penjualan kain tenun Baduy tersebut berbanding lurus dengan tingginya kunjungan ke wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Banten itu.
Untuk pembeli kain tenun, biasanya para wisata membeli secara langsung ataupun membeli melalui media sosial alias secara online. Kini penjualan kain tenun tersebut meningkat berkali-kali lipat bila dibandingkan saat Pandemi Covid-19 masih melanda.
"Kita sekarang bisa menjual hingga 25 potong dari sebelumnya dua potong setiap pekan dengan ukuran 3x2, 5 meter," kata Amir, seorang perajin kain tenun Badui dikutip dari Antara, Senin (17/10/2022).
Kata Amir, produksi kain tenun Baduy sejak sepuluh bulan terakhir menggeliat dan para perajin kain tenun Baduy terlihat di bale-bale rumah tengah memproduksinya dengan peralatan tradisional. Untuk memproduksi tenun Baduy berukuran 3x2,5 meter, para perajin membutuhkan waktu pengerjaan selama sepekan.
Ketika datang ke Baduy, para perajin mengerjakan produksi kain tenun tradisional itu dengan keuletan dan ketelitian merajut benang menjadi kain. Peralatan tradisional itu tentu menghasilkan produksi yang bermutu dan berkualitas tanpa sentuhan mesin.
"Kami di sini memproduksi kain tenun mencapai puluhan potong setiap pekan," katanya menjelaskan.
Amir mengungkapkan, harga kain tenun tersebut dijual tergantung motif dan jenis, namun terendah Rp150 ribu hingga Rp1,3 juta per potong.
Ia juga mengungkap produksi kain tenun Badui saat pandemi Covid-19 total para perajin berhenti, karena tidak ada permintaan pasar.
Namun, saat ini kembali banyak permintaan maupun pesanan melalui media sosial secara online juga ada wisatawan yang mengunjungi kawasan pemukiman Badui dengan membelinya langsung.
Baca Juga: Viral Kawanan Pelajar Konvoi Tenteng Sajam di Cibadak Lebak, Serang Siswa SMP di Pinggir Jalan
"Kami berharap omzet penjualan kain tenun Badui dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat adat," katanya menjelaskan.
Munah (45) seorang perajin kain tenun Badui mengaku pihaknya saat ini bisa menjual rata-rata 20 potong dari sebelumnya dua potong/pekan, karena sudah banyak wisatawan mengunjungi desa wisata saba budaya Baduy.
Kebanyakan wisatawan itu mengunjungi pemukiman Badui pada Sabtu dan Minggu dari berbagai daerah di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Selain itu juga meningkatnya permintaan kain tenun, karena terbantu promosi yang dilakukan pemerintah daerah dan stakeholder, termasuk kedatangan pejabat negara.
Bahkan, pada Jumat dan Sabtu kemarin kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ke pemukiman Baduy.
"Kami berharap ke depan perajin kain tenun Badui bisa berkembang, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Munah.
Berita Terkait
-
Viral Kawanan Pelajar Konvoi Tenteng Sajam di Cibadak Lebak, Serang Siswa SMP di Pinggir Jalan
-
Pengedar Tramadol dan Hexymer di Trondol Serang Dibekuk, Ribuan Butir Diamankan
-
Banten Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 3,5 Senin Dini Hari
-
Bantuan Sosial PKH dan BNPT di Citorek Timur Diduga Digelapkan, Nilainya Capai Rp 3,4 Miliar
-
Wapres Maruf Amin Berharap Ponpes Syeikh Nawawi Cetak SDM Yang Unggul di Banten
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Kronologi Pengeroyokan 8 Jurnalis di Pabrik Limbah Serang, AJI Desak Polisi Usut Tuntas
-
Akar Kekerasan di PT Genesis: Jejak Racun Timbal yang Diduga Coba Dibungkam dengan Pukulan
-
Brutal di Jawilan: Liput Pabrik Limbah Bermasalah, Wartawan dan Staf KLHK Dikeroyok Preman
-
Bukan Cuma Lebak, Ini 7 Daerah dengan Kawasan Kumuh Terluas di Banten!
-
Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati