Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 29 Agustus 2022 | 17:09 WIB
Warga menyetop truk sampah kiriman dari Tangsel ke TPSA Cilowong, Kota Serang, Banten, Senin (29/8/2022). [Anwar/Suara.com]

Selain itu, air lindi (cairan dari sampah) dari sampah Tangsel diduga telah mencemari persawahan warga sehingga para petani tidak bisa menggarap sawah mereka. Mata pencaharian warga terancam akibat pencemaran lingkungan.

"lahan pertanian sudah tidak bisa digarap lagi karena air lindinya ke sawah. Udah sampai Widia Asri udah parah sekarang," ungkapnya.

Mereka mendesak Pemerintah Kota Serang menghentikan kerjasama pembuangan sampah dengan Pemkot Tangsel karena tidak berdampak positif kepada masyarakat sekitar.

"Cuma warga udah harga mati walupun nanti ada dispensasi. Menyatakan bulat tetap menolak walaupun ada dispensasi yang diberikan," tegasnya.

Baca Juga: Oknum Polisi Polda Banten Berpangkat AKBP Diduga Pukuli 7 Siswa SD di Cilegon

Terkait penolakan pengiriman sampah Tangsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang Farach Richi mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi warga. Mereka meminta Pemkot Serang serius dalam pengelolaan sampah dari Tangsel sehingga tidak mencemari lingkungan.

Pihaknya pun telah menggelar musyawarah dengan warga terkait permasalahan tersebut. Hasilnya, Pemkot Serang telah menutup sementara operasional pengiriman sampah dari Tangsel.

"Warga menyanpaikan aspirasi. Kita gak ada masalah untuk sementara angkutan dari Tangsel kita hentikan sementara," ujarnya.

Kontributor : Anwar Kusno

Baca Juga: Soal Penindakan Kasus Judi Online dan Konvensional oleh Polisi, MUI Lebak Harap Penindakan Konsisten

Load More