Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Minggu, 01 Mei 2022 | 09:21 WIB
Hamsanah, penjual kopi keliling di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten,Minggu (1//5/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Ditengah antrean kendaraan yang panjang di Pelabuhan Merak, Cilegon Banten saat Arus Mudik Lebaran 2022 atau Idul Fitri 1443 Hijriyah, ternyata kemacetan menjadi berkah tersendiri bagi pedagang kopi keliling di pelabuhan yang melayani penyeberangan Merak-Bakauheni itu.

Sebut saja Hamsanah (59) yang menjual kopi dan pop mie serta makanan ringan lain secara berkeliling mengaku mendapat untung besar lantaran padatnya Pelabuhan Merak. Ia mengaku pendapatannya naik hingga tiga kali lipat dan jika ditotal sejak H-10 Lebaran, ia telah mengantongi uang sebesar Rp7 juta dari hasil berjualan.

"Kalo dirata ratain mah hari biasanya paling laku kopi sepuluh gelas, pop mie sepuluh gelas, ya ngantongin lah 150 ribu mah," ungkap Hamsanah kepada SuaraBanten.id di Pelabuhan Merak, Minggu (1/5/2022) dini hari.

Ibu dari dua orang anak ini juga mengaku dalam sehari pernah hanya mampu menjual tiga gelas kopi. Pasalnya, di hari-hari biasa selain musim mudik penumpang kapal hanya melewatinya saja.

Baca Juga: Pemudik di Dermaga 3 Pelabuhan Merak Ngamuk, Ada Kendaraan Serobot Antrean

"Kalo lagi sepi banget mah pernah paling kopi laku tiga gelas, soalnya kan penumpangnya lancar jadi lewat lewat aja engga ada yang mampir, tapi alhamdulillah aja ngantongin 15 ribu juga," ucapnya seraya bersyukur.

Hamsanah yang kerap berjualan di area Pelabuhan Merak, mengaku tak pernah melihat jam ketika sedang menjajakan dagangannya. 

"Engga tau gapernah liat jam, engga nentu jualannya kadang di atas tempat penumpang jalan kaki kadang ke dermaga engga nentu a," ucapnya.

Namun, dengan adanya peningkatan volume kendaraan pemudik yang hendak menyebrang ke Pulau Sumatera, area Pelabuhan Merak tempat Ia mengadu nasib selalu ramai dengan penumpang yang sedang mengantre menunggu proses bongkar muat kapal di Dermaga.

Sehingga, dagangannya pun selalu laris dibeli para calon pengguna jasa Pelabuhan Merak. Dimana, para calon penumpang kapal yang kesal menanti antrean yang begitu lama akhirnya memilih untuk meminum kopi terlebih dahulu.

Baca Juga: Wakapolri Ungkap Penyebab Kemacetan di Pelabuhan Merak, Ternyata Karena...

Terlebih, pada saat memasuki waktu sahur banyak para pemudik yang memilih sahur dengan pop mie yang Ia jajakan. Bahkan, dalam sehari Ia mampu menghabiskan pop mie sebanyak 30 bungkus.

"Engga tau enggak pernah ngitungin, ada 30 bungkus mah kan pada sekalian sahur," terangnya.

"Sama kopi juga sekitar segitulah, pokoknya engga ada berentinya, kan dateng lagi dateng lagi penumpangnya," sambungnya.

Di hari hari biasanya Ia mengaku menjual kopi dengan harga Rp5 ribu pergelas, sedangkan pop mie dengan harga Rp 10 ribu perbungkusnya. Namun, dikarenakan kondisi saat ini area Pelabuhan Merak, Banten semakin ramai dan padat, Ia sedikit menaikkan harganya.

"Biasanya mah 10 ribuan pop mie, inimah rame terus jadi harus bulak balik ngambil air panas, iyaudah naik 2 ribu, tetep aja pada beli, alhamdulillah," ucapnya dengan penuh syukur.

Kini, Ibu asal Sragen, Jawa Tengah yang mengontrak tak jauh dari Pelabuhan Merak itu bisa mendapatkan uang dari hasil jualannya hingga Rp500 ribu perhari.

"Engga tau gapernah ngitungin uang, tapi dua kali lipat mah ada kali, tiga kali lipat malah, pokoknya lima ratus ngantongin, berkah macet inimah," ucapnya seraya tersipu malu.

Namun, lanjut Hamsanah, jika ditotal secara keseluruhan sejak H-10 Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 Ia mengaku sudah mengantongi uang sekitar Rp 7 jutaan. 

"Ada kali a 7 juta mah dari H-10 itu, pas mulai macet itu ampe sekarang kan, iya 7 juta lebih lah, tapikan buat belanja lagi uangnya," tutup Hamsanah.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More