SuaraBanten.id - Gunung Anak Krakatau yang berada di Perairan Selat Sunda, belakangan terus mengalami erupsi. Terkini, aktifitas erupsi Gunung Anak Krakatau menyebabkan gunung tersebut naik level dari Waspada (level II) menjadi Siaga (Level III).
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM RI, Eko Budi Lelono menjawab isu kemungkinan tsunami akibat Gunung Anak Krakatau meletus. Ia meminta masyarakat tenang dan jangan mudah mempercayai isu tersebut.
"Masyarakat tetap dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat," ungkapnya.
Eko menyampaikan, kenaikan level Gunung Anak Krakatau terhitung hingga 24 April 2022 pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Kepala Pos Pemantau: Ada 390 Letusan Sejak Februari - April 2022
"Dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level III (Siaga), maka masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif," kata Eko Budi dalam keterangan tulis yang diterima SuaraBanten.id, Minggu (24/4/2022).
Eko mengungkapkan, pihaknya akan terus berkordinasi dengan BNPB Provinsi Banten, Provinsi Lampung, Kabupaten
Pandeglang hingga BMKG.
Eko memaparkan, berdasarkan pengamatan instrumental kegempaan Gunung Anak Krakatau sejak 1 hingga 24 April 2022 ditandai dengan terekamnya 21 kali gempa Letusan, 155 kali gempa hembusan, 14 kali harmonik, 121 kali gempa low frequency, 17 kali gempa vulkanik dangkal, 38 kali gempa vulkanik dalam, dan tremor menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan 50mm) serta terekam 2 kali gempa tektonik lokal, 6 kali gempa tektonik jauh dan 1 gempa terasa dengan skala I MMI.
"Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022," ungkapnya.
Bahkan, inflasi pada tubuh Gunung Anak Krakatau teramati sejak tanggal 18 April 2022 dan sedikit mulai intens teramati sejak tanggal 22 April 2022.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Ada 8 Kali Letusan dengan Ketinggian Abu Sampai 1.500 Meter
Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus menjadi tipe strombolian menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada 17 April 2022 dan pada 23 April 2022 sekitar pukul 12:19 WIB teramati lava mengalir hingga masuk ke laut.
"Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus," terangnya.
Data emisi SO2 berdasarkan pantauan satelit Sentinel-5 (Tropomi) menunjukkan emisi SO2 mulai teramati pada 14 April dengan SO2 sebesar 28,4 ton/hari. Pada 15 April 68,4 ton/har, 17 April semakin meningkat dengan 181,1 ton/hari dan 23 April melonjak drastis dengan 9219 ton/hari.
Pantauan SO2 dari magma ini berkorelasi dengan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini. Menurutnya, peningkatan SO2 yang signifikan mengindikasikan adanya suplai magma baru dan adanya material magmatik yang keluar ke permukaan berupa lontaran material pijar yang diikuti oleh aliran lava.
"Jumlah SO2 pada periode di atas mencapai 9,2 kilo ton. Bila dibandingkan saat periode erupsi 2018, yaitu Juni - Agustus 2018 12,4 kilo Ton dan September-Oktober 2018 19,4 kilo Ton," terangnya.
Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental serta pantauan emisi SO2 bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau ada kecenderungan meningkat dan belum menunjukkan adanya penurunan aktivitas vulkanik.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Kepala Pos Pemantau: Ada 390 Letusan Sejak Februari - April 2022
-
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Ada 8 Kali Letusan dengan Ketinggian Abu Sampai 1.500 Meter
-
Sejak Tengah Malam, Gunung Anak Krakatau Meletus 3 Kali
-
Gunung Anak Krakatau Meletus, Nelayan dan Wisatawan Dilarang Mendekat!
-
Jelang Sahur Gunung Anak Krakatau Meletus, Kolom Abu Capai 1.500 Meter
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Predator Anak Ajak 3 Bocah Perempuan Nonton Film Porno, Iming-imingi Korban Uang Rp5 Ribu
-
'Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek', Anindya Bakrie Kumpulkan Kadin Daerah se-Indonesia
-
Curah Hujan Meningkat, BPBD Lebak Siaga Bencana Longsor
-
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Membuat Tagihan Listrik Membengkak
-
Klaim 9 Link DANA Kaget Hari Ini, Cocok Buat Modal Libur Akhir Pekan