SuaraBanten.id - Potensi gempa besar dari patahan megathrust di Selat Sunda berpotensi terjadi di daerah pesisir Pandeglang. Hal tersebut merupakan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika (BMKG).
Meski demikian wilayah pesisir selatan Pandeglang seperti di Sumur dan Cimanggu masih minim alat-alat canggih untuk mendeteksi gempa maupun tsunami.
Ikut mengomentari hal tersebut, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengakui wilayah pesisir selatan belum dipasang alat pendeteksi gempa dan tsunami. Karenanya, Irna meminta pemerintah pusat turun melengkapi kebutuhan itu.
“Memang megathrust ini kan terjadinya tidak bisa diketahui, tapi mitigasinya harus dipersiapkan sekarang,” kata Irna, Senin (25/1/2022).
Baca Juga: Kisah Janda Muda Pandeglang Jadi TKI di Arab Saudi, Merasa Ditipu Hingga Makan Minum Air Keran
Irna menyebutkan alat pendeteksi gempa dan tsunami itu yakni, Earthquake Early Warning Sistem (EEWS) hingga Indonesia Tsunami Early Warning Sistem (Ina TEWS). Keduanya bisa memonitor ketinggian air laut serta gelombang permukaan air laut sebagai mitigasi awal jika potensi tsunami terjadi.
“Ini kan untuk early warning sekaligus radar maritim kita. Alat-alat ini adanya di Kecamatan Labuan sama Panimbang, kalau di Sumur itu belum ada,” ucap Irna.
Rak hanya alat canggih, Irna meminta Pemprov Banten membangun pos jaga dengan sarana dan prasana khusus di Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Pos jaga ini diharapkan bisa mengidentifikasi dengan cepat apabila ada informasi peringatan dini bencana.
“Pemprov Banten nanti mungkin bisa bantu di sana (Kecamatan Sumur), karena Pak Gubernur itu dulu pernah membuat pos jaga di Serang,” ungkapnya.
Baca Juga: Bom Ikan di Pandeglang Tewaskan Satu Orang, Polisi Lakukan Pendalaman Kasus
Sementara Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi memastikan pihaknya sudah memiliki tiga alat pendeteksi gempa bernama Accelegraph yang tersebar di Pandeglang, Banten. Salah satunya, berada di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur yang bisa mendeteksi guncangan gempa yang begitu kuat.
“Pandeglang ada tiga sensor, termasuk di (Kecamatan) Sumur itu sudah dipasang. Alatnya berupa pendeteksi gempa kuat, itu bisa langsung merekam ke kita dan bisa kita informasikan ke masyarakat,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
-
Awas Kehujanan! BMKG Prediksi Hujan di Seluruh Jakarta Sabtu Malam
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
-
Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak
-
Profil Dan Karier Delisa, Korban Tsunami Berkaki Prostatik Kini Jadi Pegawai Bank
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten