SuaraBanten.id - Sebanyak empat karyawan perempuan asal Kota Tangerang harus menerima nasib tidak bertemu dengan anak-anaknya. Hal ini terjadi, karena keempatnya menjalani hukumanan tahanan, lantaran diduga menggelapkan uang perusahaan sebesar Rp285 juta. Diketahui, keempat karyawan itu berinsial WA, LK, DFK dan SH.
Kuasa hukum dari keempat perempuan tersebut, Anggi Triana Ismail mengatakan, mereka dititipkan di tahanan titipan Polres Metro Tangerang Kota sejak 18 Oktober 2021 lalu.
Anggi Mengungkapkan, peristiwa bermula saat keempat suami dari perempuan tersebut meminta bantuan perlindungan hukum terhadap para istrinya. Pasalnya, mereka ingin melakukan itikad baik untuk melunaskan uang yng diduga digelapkan istrinya.
Karena itu, ia mendatangi perusahaan tersebut sekaligus ingin menanyakan terkait nominal besaran penggelapan tersebut. Pasalnya, menurut Anggi, keempat orang tersebut mengakui tidak memiliki tanggungan sebesar Rp285 juta itu.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Bentrokan Ormas FBR Vs PP di Ciledug Tangerang
“Klien kami kan punya itikad baik untuk menyerahkan seluruh kerugian sebesar Rp117 juta ke perusahaan, tapi ditolak. Klien kami pun menolak Rp285 juta yang disebutkan perusahaan. Hingga akhirnya klien kami pun langsung dijebloskan ke penjara,” kata Anggi kepada wartawan di depan gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (22/11/2021).
Anggi memaparkan, pihaknya sempat bertemu dengan kuasa hukum perusahaan untuk dilakukan mediasi. Namun, kata Anggi hal tersebut terbuang percuma, lantaran hasil mediasi buntu.
"Proses damai yang akan dilakukan baik oleh pihak prinsipal dan para suami ini, terhadang kendala. Kendalanya di wilayah teknis saja, tidak ada kesepakatan angka," ucap dia.
Sementara itu, salah satu suami dari karyawan berinisial M berharap belas kasih dari pihak perusahaan. Apalagi dirinya memiliki seorang balita yang saat ini merindukan pelukan sang ibu.
Sedangkan, suami WA, Muklis semenjak istrinya dijebloskan ke dalam penjara. Anaknya kerap menangis dan menanyakan ibunya. Ia mengaku sering berbohong bilang ditanya soal ibunnya.
Baca Juga: Perajin Batik Lebak Banjir Orderan, Dipesan BUMN Hingga Beberapa Daerah di Jabodetabek
“Ada anak kecil umur 5 tahun. Kadang anak saya sering sakit, kadang malam suka nangis nanya-nayain orang tuanya, mamanya gitu, saya bilang, ibunya lagi kerja,” kata Muklis.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Bentrokan Ormas FBR Vs PP di Ciledug Tangerang
-
Perajin Batik Lebak Banjir Orderan, Dipesan BUMN Hingga Beberapa Daerah di Jabodetabek
-
Top 5 Berita Populer Banten! Gadis 16 Tahun Digilir, Ormas Rebutan Lahan
-
PAUD Anyelir Karang Tengah Tangerang Disegel, Dugaan Pungli Diungkap Security
-
RW di Tangerang Pungut Rp 500 Ribu, Pedagang Mengaku Sangat Keberatan
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
Terkini
-
Ada 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!
-
Desa Hargobinangun Masuk 40 Besar BRILiaN, UMKM Lokal Terus Berkembang Bersama BRI
-
Akselerasi Inklusi Keuangan di Pedesaan, Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal
-
Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman
-
Ketua, Waka Kadin Cilegon, dan Ketua HNSI Jadi Tersangka, Buntut Minta Jatah Proyek Tanpa Lelang