SuaraBanten.id - Program sedekah minyak jelantah Pemkot Tangerang yang diprakarsai Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Tangerang sejak 2019 lalu punya peran cukup besar untuk menghindari pencemaran air bersih.
Hingga kini program sedekah minta jelantah itu berhasil menyelamatkan 911 juta liter pencemaran air bersih di Kota Tangerang.
Kabid Kebersihan DLH Kota Tangerang, Yudi Pradana mengungkapkan, sedekah minyak jelantah terkumpul melalui bank sampah binaan DLH. Tak sedikit juga sedekah minyak dari perorangan yang dilakukan penjemputan langsung oleh tim ke rumah warga, dengan minimal 10 liter.
Kata Yudi, minyak jelantah yang terkumpul bakal dikonversikan menjadi uang lewat pihak ketiga. Adapun dana yang didapat, dikelola Baznas Kota Tangerang dan ada juga disalurkan sebagai sedekah para penyalur.
Sebagian juga dibagikan secara langsung oleh DLH kepada warga Kota Tangerang yang tercatat sebagai warga kurang mampu.
“Konsepnya, masyarakat tidak menjual, tapi bersedekah dengan minyak jelantah. Minyak jelantah lalu kami kirim ke pihak ketiga, untuk diolah sebagai bahan baku biodiesel. Disini DLH hanya sebagai pengepul saja,” ungkap Yudi, Selasa (16/11/21).
Yudi mengungkapkan, setiap dua pekan DLH mampu mengumpulkan kurang lebih 72 liter minyak jelantah. Untuk lebih rincinya, selama 2019 DLH berhasil mengumpulkan 306 liter minyak jelantah, 2020 dengan 812 liter dan 2021 hingga Juni sudah mencapai 704 liter minyak jelantah.
Menurut hitungan regulasi resmi Komisi Uni Eropa, selama 2019 DLH Kota Tangerang berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 813 kilogram dan menyelamatkan 153 juta liter pencemaran air bersih.
“Pada 2020, berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 2.158 kilogram dan menyelamatkan 406 juta liter pencemaran air bersih. Sedangkan 2021 hingga Juni sudah mengurangi emisi CO2 hingga 1.871 kilogram dan menyelamatkan 352 juta liter pencemaran air bersih,” paparnya.
Baca Juga: 5 Berita Top Banten! Rumah di Tengah Jalan Dibongkar, Sara Wijayanto Panggil Arwah Vanessa
Yudi mengimbau, semangat sedekah minyak jelantah dapat terus ditingkatkan baik perorangan maupun kelompok.
“Sehingga, kita bersama-sama dapat terus mencegah kerusakan ekosistem perairan, tertutupnya permukaan air oleh lapisan minyak. Tak terkecuali mengurangi penyakit manusia akibat mengkonsumsi makanan yang berkontakan dengan minyak jelantah,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
5 Berita Top Banten! Rumah di Tengah Jalan Dibongkar, Sara Wijayanto Panggil Arwah Vanessa
-
Rumah di Tengah Jalan Poris Gaga Tangerang Dibongkar, Dibayar Rp1,5 Miliar
-
Wali Kota Tangerang Wanti-wanti Jajarannya Agar Waspada Potensi Bencana
-
Tak Hanya Covid-19 Dinkes Tangerang Imbau Waspada DBD, Sejak Awal Tahun Tercatat 350 Kasus
-
Viral Aksi Bajing Loncat Gasak Tabung Gas Melon di Jatiuwung Terekam Kamera
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Pajero Sport Tabrak Honda Scoopy di Tangerang, Begini Kondisi Korban
-
Kenapa Wisatawan Asing Dilarang Masuk Kampung Badui Dalam dan Gajeboh ?
-
Skandal Jatah Proyek Rp5 T Dibongkar, Ini Rincian Tuntutan 5 Terdakwa yang Bikin Geger
-
Buronan Kredit Fiktif Bank Plat Merah Pandeglang Tertangkap!
-
5 Hotel Terbaik di Sentosa Singapura, Akses Mudah dengan Kamar yang Nyaman