Scroll untuk membaca artikel
Arief Apriadi
Rabu, 03 Maret 2021 | 10:51 WIB
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. [Hairul Alwan/SuaraBanten.id]

SuaraBanten.id - Aktivitas tambang pasir di Kota Cilegon tak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan. Bekas galian berupa lubang-lubang besar itu juga kerap memakan korban jiwa.

Teranyar, tiga orang tewas dalam tiga pekan terakhir di kubangan air bekas galian pasir di kota tersebut. Tiga kecelakaan kerja itu terjadi di dua Kecamatan berbeda yakni Cibeber dan Grogol.

Kejadian pertama terjadi pada 8 Februari 2021 lalu, seorang sopir truk tewas lantaran masuk ke bekas galian pasir yang terletak di Bulakan, Kecamatan Cibeber.

Sehari setelah kejadian tersebut, seorang pemuda berinisial MES (23) tahun juga ditemukan tewas di bekas galian pasir di Lingkungan Ciberko, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber.

Baca Juga: Hujan Deras, Lingkungan Pintu Air Kubangsari Cilegon Terendam Banjir

Pada hari ini, Selasa (2/3/2021) kembali ditemukan mayat dengan nama Ratna (24) yang juga tewas di bekas galian pasir di Lingkungan Cikuasa, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol.

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian memberikan banyak komentar. Dia tak ingin berspekulasi lantaran perlu mengkaji peristiwa itu lebih jauh.

"Saya belum lihat lebih dalam soal galian pasir, jangan sampai bikin statment tapi tidak ada dasarnya," kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian kepada SuaraBanten.id, Rabu (3/3/2021).

Helldy mengaku akan mempelajari terkait persitiwa di galian pasir ini dan meminta instansi terkait untuk mengkajinya lebih dalam.

"Memang kewenangan galian pasir di Provinsi Banten, tapi tanah yang digarap kan masuk Cilegon. Kita akan minta kaji dinas terkait dan melaporkan terhadap saya, nanti kita coba usulkan seperti apa (penyelesaian galian pasir-red)," pungkasnya.

Baca Juga: SAH! Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta Jadi Wali Kota dan Wawalkot Cilegon

Kontributor : Hairul Alwan

Load More