Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 23 Februari 2021 | 12:36 WIB
Suku Baduy

SuaraBanten.id - Kawasan Desa Adat Baduy yang berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten belakangan kian ramai diperbincangkan.

Baduy yang mayoritas penduduknya masih menerapkan budaya sekitar terus menjadi pesona banyak orang lantaran nihil kasus Covid-19. Tak hanya itu, Baduy juga termasuk destinasi wisata budaya itu ramai dikunjungi khalayak lantaran keindahan alamnya.

Banyak pengunjung dari kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi dan kota-kota besar lainnya berkunjung ke destinasi budaya di Kabupaten Lebak itu.

Kali ini, Suara.com berkesempatan membuat rute dari Jakarta menuju Baduy menggunakan beberapa sarana transportasi. Jarak Jakarta ke Baduy berkisar 160 kilometer dan membutuhkan waktu 4-5 jam perjalanan menuju Baduy.

Baca Juga: Ekonomi Masyarakat Baduy Tak Terganggu Meski Wabah Covid-19 Melanda

Jika memilih angkutan berupa bis, wisatawan asal Jakarta bisa memulai perjalanan dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat menaiki bis jurusan Labuan. Biasanya bis jurusan labuan yakni bis Murni, Murni Jaya, dan Asli Prima.

Namun, apabila wisatawan asal Jakarta naik dari bis selain dari terminal Kalideres, mereka bisa memilih bis tujuan serang lalu berganti bis jurusan Labuan.

Ketika wisatawan sudah menaiki bis jurusan Labuan, sesampainya di perempatan Kadubanen, wisatawan harus turun dan melanjutkan perjalanan menuju terminal Mandala.

Tiba di Terminal Mandala, wisatawan masih harus menaiki mobil elf menuju Ciboleger yang merupakan akses menuju Baduy.

Sementara, untuk wisatawan yang memilih jalur kereta bisa menaiki KRL dari Stasiun Tanah Abang Menuju Stasiun Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Cara Warga Baduy Bagikan Bantuan Dari Pemerintah Tanpa Buat Kerumunan

Sesampainya di stasiun Rangkas Bitung, wisatawan menaiki mobil elf dengan tujuan Ciboleger atau Cijahe. Terdapat perbedaan diantara dua rute tersebut.

Jika menaiki rute Ciboleger, pengunjung akan melalui jalur ramai dengan fasilitas lengkap dan ramah pengunjung. Sementara, jika melintas melalui elf jurusan Cijahe, pengunjung akan melintasi jalan yang rusak dan berlubang.

Namun, jika melalui jalur Cijahe waktu tracking atau jalan kaki menuju Baduy hanya berkisar kurang dari satu jam.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Baduy lantaran lokasi tersebut syarat akan nilai-nilai kebudayaan. Baduy pun terbagi menjadi Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Warga Baduy Dalam menggunakan pakaian serba putih, sedangkan warga Baduy Luar menggunakan serba hitam.

Banyak juga spot-spot foto yang instagramable yang bisa diabadikan para pengunjung. Mulai dari jembatan yang berbahan dasar bambu hasil gotong royong warga sekitar.

Pengunjung juga bisa berswafoto di rumah-rumah adat warga Baduy. Tentu dengan meminta izin terlebih dahulu dari pemilik rumah.

Rumah mereka berbentuk seperti rumah panggung berbahan kayu dengan dinding dari anyaman, atap rumah warga Baduy ditutup dengan belit dan pelatarannya dibuat dari tumpukan batu kali kecil.

Pengunjung juga bisa menggunakan sungai yang biasa digunakan warga Baduy sebagai tempat membersihkan diri atau mencuci pakaian untuk spot foto yang Instagramable.

Kontributor : Hairul Alwan

Load More