SuaraBanten.id - Kawasan Desa Adat Baduy yang berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten belakangan kian ramai diperbincangkan.
Baduy yang mayoritas penduduknya masih menerapkan budaya sekitar terus menjadi pesona banyak orang lantaran nihil kasus Covid-19. Tak hanya itu, Baduy juga termasuk destinasi wisata budaya itu ramai dikunjungi khalayak lantaran keindahan alamnya.
Banyak pengunjung dari kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi dan kota-kota besar lainnya berkunjung ke destinasi budaya di Kabupaten Lebak itu.
Kali ini, Suara.com berkesempatan membuat rute dari Jakarta menuju Baduy menggunakan beberapa sarana transportasi. Jarak Jakarta ke Baduy berkisar 160 kilometer dan membutuhkan waktu 4-5 jam perjalanan menuju Baduy.
Jika memilih angkutan berupa bis, wisatawan asal Jakarta bisa memulai perjalanan dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat menaiki bis jurusan Labuan. Biasanya bis jurusan labuan yakni bis Murni, Murni Jaya, dan Asli Prima.
Namun, apabila wisatawan asal Jakarta naik dari bis selain dari terminal Kalideres, mereka bisa memilih bis tujuan serang lalu berganti bis jurusan Labuan.
Ketika wisatawan sudah menaiki bis jurusan Labuan, sesampainya di perempatan Kadubanen, wisatawan harus turun dan melanjutkan perjalanan menuju terminal Mandala.
Tiba di Terminal Mandala, wisatawan masih harus menaiki mobil elf menuju Ciboleger yang merupakan akses menuju Baduy.
Sementara, untuk wisatawan yang memilih jalur kereta bisa menaiki KRL dari Stasiun Tanah Abang Menuju Stasiun Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Ekonomi Masyarakat Baduy Tak Terganggu Meski Wabah Covid-19 Melanda
Sesampainya di stasiun Rangkas Bitung, wisatawan menaiki mobil elf dengan tujuan Ciboleger atau Cijahe. Terdapat perbedaan diantara dua rute tersebut.
Jika menaiki rute Ciboleger, pengunjung akan melalui jalur ramai dengan fasilitas lengkap dan ramah pengunjung. Sementara, jika melintas melalui elf jurusan Cijahe, pengunjung akan melintasi jalan yang rusak dan berlubang.
Namun, jika melalui jalur Cijahe waktu tracking atau jalan kaki menuju Baduy hanya berkisar kurang dari satu jam.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Baduy lantaran lokasi tersebut syarat akan nilai-nilai kebudayaan. Baduy pun terbagi menjadi Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Warga Baduy Dalam menggunakan pakaian serba putih, sedangkan warga Baduy Luar menggunakan serba hitam.
Banyak juga spot-spot foto yang instagramable yang bisa diabadikan para pengunjung. Mulai dari jembatan yang berbahan dasar bambu hasil gotong royong warga sekitar.
Berita Terkait
-
Tak Hanya Jawa, Inilah Suku-suku Lain yang Berasal dari Pulau Jawa
-
Suku Baduy Dalam Bertapa, Wisatawan Dilarang Masuk Hingga Pertengahan 2021
-
Luar Biasa! Seba Baduy Masuk 3 Besar Anugerah Pesona Indonesia 2020
-
Rahasia dan Cara Suku Baduy Bebas COVID-19
-
Ekonomi Masyarakat Baduy Tak Terganggu Meski Wabah Covid-19 Melanda
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pekerjakan 583 TKA Ilegal, Kemnaker Denda Perusahaan Banten Rp588 Juta
-
Cerita Julian: 1 Tahun Lagi Bebas, Sudah Siap Buka Lapangan Kerja Lewat Keahlian Baru dari Penjara
-
Fakta Mengejutkan! Lebih dari 400 Kasus HIV/AIDS Serang, Mayoritas Disumbang Kaum Gay?
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit