SuaraBanten.id - Sejumlah wisatawan lokal mulai nampak mengunjungi kawasan permukiman Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak untuk menikmati nikmatnya buah durian sembari memandang panorama alam di daerah itu.
Wisatawan yang datang kebanyakan berasal dari berbagai daerah di Provinsi Banten, seperti Serang, Bayah, Tangerang, dan Pandeglang.
"Kami datang ke sini bersama rombongan ingin melihat kehidupan warga Baduy juga menikmati makan durian," kata salah seorang pengunjung bernama Tati, warga Bayah, Kabupaten Lebak, Jumat (22/1/2021).
Para pengunjung menyebut, permukiman Baduy di Kabupaten Lebak cukup menarik. Tidak hanya alamnya yang masih asri, tapi juga kehidupan masyarakatnya sederhana.
Masyarakat Baduy menghuni rumah panggung yang terbuat dari atap rumbia, hamparan dan dinding bilik bambu tanpa dilengkapi kamar mandi serta toilet.
Menurutnya, kehidupan suku baduy penuh kedamaian dan ketentraman dengan mempertahankan budaya peninggalan nenek moyang.
Permukiman kawasan Baduy tidak terlihat barang-barang elektronika, penerangan listrik, dan kendaraan. Mereka juga menolak pembangunan sarana infrastruktur jalan.
"Kami merasa senang bisa mendatangi permukiman Baduy dan mereka sangat damai juga mencintai alam juga kehidupannya sederhana," katanya.
Bahkan, ia mengatakan, warga suku Baduy tidak mengalami kesulitan meski dunia dilanda wabah Covid-19. Produksi pangan seperti padi, pisang, dan umbi-umbian melimpah dari bercocok tanam ladang itu.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan di RSUDAM Mulai Divaksin Covid-19
"Kami mengapresiasi kehidupan warga Baduy cukup sederhana juga persediaan pangan keluarga mencukupinya," kata Tati.
Seorang pengunjung lainnya, Kodir (40) menyebut, ia bersama rombongan pertama kali mengunjungi permukiman Baduy karena penasaran untuk melihat langsung kehidupan masyarakat Baduy.
Selama ini warga Rangkasbitung itu hanya mengetahui masyarakat Baduy hanya dari televisi dan belum pernah mengunjunginya.
"Kami datang ke sini akan mengunjungi hutan kawasan Baduy juga mendatangi kawasan Baduy Dalam," katanya.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Kanekes Hudri mengimbau, wisatawan yang mengunjungi Baduy harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Jika ditemukan pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan 3M, maka akan dilakukan peneguran oleh petugas untuk selanjutnya penindakan tegas. Sebab, lanjut dia, selama ini kawasan pemukiman Baduy terbebas dari ancaman penyakit yang membahayakan, termasuk Virus Corona itu. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pekerjakan 583 TKA Ilegal, Kemnaker Denda Perusahaan Banten Rp588 Juta
-
Cerita Julian: 1 Tahun Lagi Bebas, Sudah Siap Buka Lapangan Kerja Lewat Keahlian Baru dari Penjara
-
Fakta Mengejutkan! Lebih dari 400 Kasus HIV/AIDS Serang, Mayoritas Disumbang Kaum Gay?
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit