Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 01 Februari 2021 | 08:34 WIB
Erna, mantan TKW asal Lebak menunjukkan roti khas Timur Tengah buatannya (Antara)

SuaraBanten.id - Wabah memaksa masyarakat untuk berjuang lebih keras demi melanjutkan hidup. Tidak sedikit warga yang depresi karena keuangannya terdampak wabah virus corona.

Namun, di tengah keadaan yang semakin sulit, tentu masih ada harapan. Salah satunya ditunjukkan oleh mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW)  asal Lebak yang akan kami kisahkan melalui tulisan ini.

Ernasari, sosok wanita 40 tahun ini nampak sumringah saat awa media mendatangi rumahnya. Sempat jadi TKW di TImur Tengah, ia kini menekuni pengembangan ekonomi kreatif dengan memproduksi kuliner khas Timur Tengah, khobuz.

Bahkan dengan usahanya tersebut, tidak hanya keluarganya, ia juga mempu memberi harapan kepada warga asekitar rumahnya untuk tidak lagi jadi TKW namun bekerja dari rumah bahkan membuka usaha sendiri di rumah.

Baca Juga: Misterius! Waralaba Indomaret di Lebak Tiba-tiba Terbakar Saat Dini Hari

Untuk diketahui, tidak sedikit warga di Kampung Penyandungan, Kabupaten Leba yang memilih jadi TKW di Timur Tengah dengan alasan sulit mencari kerja di dalam negeri.

Dengan keadaan ini ditambah wabah Covid-19 yang kian menjadi, Ernasari menyadari bahwa banyal warga di kampungnya yang semakin kesulitan terutama ibu-ibu. Ia lanas b=memutar otak sebelum akhirnya menemukan ide usaha kuliner.

"Kami setahun mengembangkan usaha memproduksi Khobuz sebagai makanan favorit khas masakan Arab Saudi yang banyak diminati konsumen," katanya, melansir Antara.

Khobuz adalah roti khas timur tengah yang terbuat dari tepung terigu, gula dan garam, yang dibentuk bulat seperti opak. Khobuz, kata dia, ebih enak dan lezat jika dikonsumsi dengan shakshuka yang terbuat dari telur dan tomat.

Di kampungnya ia menjual khobuz dan shakshuka dengan harga Rp15 ribu/porsi. Kebanyakan pelanggan keturunan Arab Saudi, meskipun ada juga warga setempat yang merupakan mantan pekerja di Arab Saudi.

Baca Juga: Baru Sebulan, Jalan Rangkasbitung-Jambubol Amblas

Tiap khobuz yang ia jual, ia bisa memperoleh keuntungan berkisar Rp500 sampai Rp650 ribu/hari.

Hal serupa disampaikan Aminah (45) yang juga mantan TKW di Timur Tengah, ia mengaku kini membuka Toko Jedah yang menyediakan keperluan bahan pokok. Modal usaha diperoleh dari hasil bekerja selama 10 tahun di Arab Saudi.

Saat ini, kata dia, omzet pendapatan relatif lumayan dan bisa meraup keuntungan sekitar Rp1 juta/hari.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak Tajudin Yamin mengatakan pemerintah daerah mendorong agar mantan pekerja migran bisa mengembangkan usaha ekonomi kreatif sehingga mereka tidak kembali bekerja ke luar negeri yang memiliki risiko cukup besar mulai dari ancaman kekerasan dan penganiayaan.

"Kami terus berupaya untuk mendampingi para mantan TKW Arab Saudi agar membuka usaha sehingga memiliki pendapatan ekonomi yang baik dan sejahtera, seperti di Kampung Cisonggom dan Penyandungan banyak yang berhasil," katanya.

Load More