SuaraBanten.id - Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kota Cilegon pada Senin (4/5/2020), merupakan banjir terparah yang pernah terjadi sejak 33 tahun silam.
Diceritakan Lurah Gerem, Kecamatan Grogol Deni Yuliandi, meski banjir disertai tanah longsor di daerahnya bukan kali pertama terjadi. Namun, banjir bandang tersebut merupakan yang terparah terjadi di Kelurahan Gerem.
"Konon dulu kejadian pernah terjadi pada tahun 1987. Bahkan sempat ada korban jiwa tujuh orang," ucapnya pada Selasa (5/5/2020) petang.
Meski peristiwa banjir yang terjadi 33 tahun silam itu memakan korban jiwa, namun untuk kerugian materiil tidak terlalu banyak seperti yang terjadi di tahun 2020 ini.
Baca Juga: Setelah Banjir Bandang Cilegon, Warga Gerem Butuh Bantuan Ekskavator
"Kalau dari segi korban harta benda, ini yang paling parah. Meski tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Sambil mengusap dada dan menghela nafas, Deni menuturkan kondisi air yang begitu kencang turun dari daerah pegunungan dan menghantam sebagian rumah penduduk di Kelurah Gerem.
"Astagfirullah, itu air udah kayak air bah, udah kayak air bandang. Derasnya luar biasa, karena itu turun dari gunung. Makanya banyak kendaraan yang hanyut," lirihnya.
Ia menduga, makin berkurangnya pepohonan yang ada di Gunung Watu yang berada tidak jauh dari pemukiman penduduk, menjadi penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah di Kota Cilegon.
"Ini diakibatkan gunung yang kurang tanaman. Saya berharap pemerintah atau masyarakat agar segera reboisasi gunung. Dan infrastruktur kita seperti tanggup penahan tanah masih kurang. Padahal itu bisa menahan laju longsor," tuturnya.
Baca Juga: Cilegon Masih Banjir Besar Malam Ini, Kendaraan Banyak yang Mogok
Akibat dari peristiwa itu, puluhan rumah di Kelurahan Gerem mengalami kerusakan. Bahkan ratusan warga terpaksa harus mengungsi ketempat sanak famili.
Berita Terkait
-
Hadiri Deklarasi Dukungan Andra Soni-Dimyati, Bawaslu Sebut Nana Supiana Terbukti Melanggar
-
Helldy Agustian Paparkan Peluang Investasi di Cilegon Kepada Perwakilan 24 Kedutaan Besar
-
Enam Tahun Vakum, Grand Final Kang Nong Kota Cilegon Digelar Tanpa Bantuan APBD
-
Rizki Khairul Ichwan dan Sokhidin Jadi Pimpinan Sementara DPRD Kota Cilegon
-
Ratusan Muda Mudi Berebut Kursi Kang Nong Kota Cilegon, Debus Hingga Pecak Silat Jadi Andalan
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025
-
Publikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024, BRI Sebutkan Perlu Penguatan Daya Beli
-
Paguyuban Warga Sunda Cilegon Dukung Robinsar-Fajar di Pilkada Cilegon 2024