
SuaraBanten.id - Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah tersebut tampaknya cukup mewakili perasaan yang dialami ratusan korban Tsunami Banten yang hingga kini masih menetap di Hunian Sementara (Huntara) Citanggok, Desa Teluk, Kecamatan Labuhan Kabupaten Pandeglang.
Dalam kurun waktu 1,5 perekonomian penghuni hutap pun masih belum bisa bangkit setelah tertimpa musibah. Pun, kini mereka kembali menelan pil pahit lantaran terimbas dampak Virus Corona yang beberapa waktu terakhir makin mengganas.
Bagi sebagian besar warga huntara yang bekerja sebagai pedagang di tempat wisata pun sudah tidak bisa berjualan karena obyek wisata ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kondisi serupa juga dialami warga lainnya.
Untuk beralih pekerjaan lain pun sulit didapat, sedangkan bantuan dari pemerintah sudah lama tak mengalir, kini mereka menggantungkan diri pada donatur yang sesekali memberikan bantuan. Sementara itu, mereka juga rentan terpapar virus tersebut karena lingkungan yang mereka tempati sulit meberlakukan jaga jarak aman atau physical distancing.
Baca Juga: Miris, Cerita Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
Seorang warga Huntara Citanggok Jamal (32) mengaku, pasca mewabahnya Virus Corona mulai dirasakan dampaknya terhadap perekonomian warga.
"Perekonomian warga Huntara ataupun yang lain itu sudah menurun drastis dari segi penghasilan atau pendapatan. Terus yang biasa berjualan, 90 persen mati tidak bisa berjualan, karena yang biasa jualan di pantai nggak bisa karena ditutup, yang usaha di tempat penziarahan nggak bisa karena ditutup. Yang biasanya ke sana kemari sudah sepi, karena takut dan juga ada imbauan dari pemerintah seperti jangan berkerumun," katanya kepada Suara.com pada Minggu (12/4/2020).
Kini, Jamal dan warga lain hanya bisa pasrah. Dia berharap, kondisi bisa cepat normal kembali. Jamal juga mengaku khawatiran, karena selama wabah Corona melanda tidak ada pemeriksaan kesehatan oleh pemkab setempat.
"Khawatir (tertular Virus Corona) pasti ada karena dampaknya seperti ini, khawatirnya juga kita tidak tahu siapa-siapa yang terkena dikarenakan tidak pemeriksaan kesehatan di huntara ini , kita nggak tahu orang mana yang terkena penyakit,"ujarnya.
Ketua Huntara Citanggok Carkim juga mengalami kekhawatiran serupa. Dia bahkan meminta kepada pemkab untuk mengecek kesehatan warga huntara yang pernah dilakukan secara rutin beberapa bulan silam. Meski begitu, sejauh ini baru ada penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh relawan Covid-19 dari Desa Teluk.
Baca Juga: Kisah Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
"Takut wabah itu menyebar kalau ada Tim dari kesehatan itu kan enak untuk mencegah supaya virus Corona gak datang ke sini," katanya.
Carkim mengakui, warga Huntara sulit melakukan physical distancing untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab Huntara yang dibangun pemerintah letaknya berdampingan.
"Mau jaga jarak ke mana orang rumahnya berdekatan, bagaimana mau berjauhan karena rumah berjajar kaya kompleks," keluhnya.
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Miris, Cerita Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
-
Kisah Korban Tsunami Banten Terserang Stroke di Huntara Sumur
-
Warga Korban Tsunami Banten Desak Pemkab Perhatikan Lingkungan Huntara
-
Kronologis Bocah Korban Tsunami Banten yang Meninggal karena DBD di Huntara
-
Balita Korban DBD yang Meninggal di Sumur, Penghuni Huntara Tsunami Banten
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Serangan Israel di Gaza Renggut Nyawa Direktur RS Indonesia, Militer Zionis Incar Tenaga Medis
-
6 Rekomendasi HP Murah 1 Jutaan dengan RAM 8 GB, Kamera Terbaik 50 MP!
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Rekomendasi Parfum Murah Wangi Tahan Lama, Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa
-
APBN Bakal Tekor Imbas Beban Subsidi Listrik Terus Melonjak
Terkini
-
Jurus Jitu Petani Serang: Terapkan Demplot, Panen Padi Auto Melimpah
-
Aksi Massa di Serang: Tolak Penggusuran, Warga Bakar Kaos Kampanye Budi Rustandi-Nur Agus Aulia
-
Pembelaan Tiga Terdakwa Kasus Pembakaran Kandang Ayam Ditolak Hakim
-
Link DANA Kaget 1 Juli 2025: 7 Cara Cuan Instan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Budi Prajogo Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua DPRD Banten, Buntut Memo Titip Siswa di SPMB 2025