Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 30 Januari 2020 | 21:26 WIB
Ratusan nelayan di Pandeglang menggelar aksi di Kantor Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kamis (30/1/2020). [Suara.com/Saepulloh]

Kapolsek Labuan Kompol Nono Hartono membenarkan aksi demo tersebut dipicu kabar tenggelamnya dua dari tiga bagang yang ditangkap. Nono mengemukakan, tenggelamnya dua bagang tersebut karena gelombang tinggi.

"Akhirnya melaporkan ke Syahbandar, kemudian Syahbandar melaporkan kepada kami. Kami berupaya mencari dan menghubungi Basarnas Polair dan pihak-pihak yang memang bisa melakukan pencarian,"ujarnya.

Saat aksi nelayan berlangsung, dua nelayan yang sebelumnya dinyatakan hilang berhasil ditemukan oleh Satpolair Polres Pandeglang di Pulau Papole. Dari tiga bagang tersebut terdapat 15 orang dan dinyatakan selamat.

"Yang membuat mereka panik, bahwa korban yang tenggelam itu meninggal. Padahal itu belum jelas, ternyata Alhamdulillah ditemukan dalam keadaan selamat,"jelasnya.

Baca Juga: JKN KIS-PBI Dinonaktifkan, Warga Pandeglang Kebingungan

Nono belum bisa memastikan terkait perahu karet yang dibakar massa, lantaran masih fokus melakukan pengamanan aksi demonstrasi.

Sebelumnya, dari pantauan di lokasi, ratusan nelayan datang ke Teluk menumpang sejumlah mobil bak terbuka. Sepanjang aksi, mereka mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian. Setelah mendapat informasi dua ABK yang sebelumnya dikabarkan hilang ditemukan selamat, akhirnya massa membubarkan diri.

Kontributor : Saepulloh

Load More