SuaraBanten.id - Ratusan warga menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kamis (30/1/2020).
Aksi tersebut dipicu kabar penangkapan nelayan asal Kecamatan Sumur pada Rabu (29/1/2020).
Dari informasi yang dihimpun, Gakumdu Polair Mabes Polri menangkap tiga bagang (fasilitas penangkap ikan) pada Rabu (29/1/2020) malam di perairan Sumur. Dari tiga bagang tersebut, ada tiga orang yang ditangkap petugas. Namun ketika bagang hendak dibawa, dua di antaranya tenggelam karena cuaca ekstrem.
Akibat kejadian tersebut, beredar informasi dua ABK yang meninggal saat peristiwa tersebut. Informasi tersebut sontak membuat 250 Nelayan Kecamatan Sumur emosi dan menggelar aksi ke kantor Syahbandar di Desa Teluk, Kecamatan Labuan pada Kamis (30/1/2020). Saat aksi tersebut, massa dikabarkan membakar perahu karet milik Mabes Polri yang tengah bersandar dermaga Teluk.
Kepala Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumur Siti Wahyuni membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan warga terlanjur emosi karena informasi adanya ABK yang meninggal.
"Kenapa mereka bisa ke sini? Kabarnya kapalnya kena badai angin kencang. Ada ABK yang meninggal. Nah itu yang memicu mereka datang ke sini," kata Siti kepada Suara.com.
Siti juga membenarkan, adanya penangkapan terhadap nelayan dari kecamatan Sumur lantaran persyaratan bagang yang mereka miliki kurang lengkap.
"Benar ada yang ditangkap karena surat-suratnya yang kurang lengkap. Tapi sekarang dalam proses sekarang sudah pada keluar, yang ke tangkap sudah pada keluar,"ujarnya.
Siti menduga, aksi warga mulai beringas karena lamanya menunggu terkait keberadaan rekannya apakah selamat atau tidak dari peristiwa tenggelamnya.
Baca Juga: JKN KIS-PBI Dinonaktifkan, Warga Pandeglang Kebingungan
"Ya, benar. Mungkin kelamaan menunggu membakar Rubber boat, namanya juga warga banyak. Kita juga gak bisa menghalau, karena ini warga sudah pada pulang. Kami memohon maaf atas keramaian ink kepada masyarakat Teluk," katanya.
Kapolsek Labuan Kompol Nono Hartono membenarkan aksi demo tersebut dipicu kabar tenggelamnya dua dari tiga bagang yang ditangkap. Nono mengemukakan, tenggelamnya dua bagang tersebut karena gelombang tinggi.
"Akhirnya melaporkan ke Syahbandar, kemudian Syahbandar melaporkan kepada kami. Kami berupaya mencari dan menghubungi Basarnas Polair dan pihak-pihak yang memang bisa melakukan pencarian,"ujarnya.
Saat aksi nelayan berlangsung, dua nelayan yang sebelumnya dinyatakan hilang berhasil ditemukan oleh Satpolair Polres Pandeglang di Pulau Papole. Dari tiga bagang tersebut terdapat 15 orang dan dinyatakan selamat.
"Yang membuat mereka panik, bahwa korban yang tenggelam itu meninggal. Padahal itu belum jelas, ternyata Alhamdulillah ditemukan dalam keadaan selamat,"jelasnya.
Nono belum bisa memastikan terkait perahu karet yang dibakar massa, lantaran masih fokus melakukan pengamanan aksi demonstrasi.
Berita Terkait
-
JKN KIS-PBI Dinonaktifkan, Warga Pandeglang Kebingungan
-
Irna Narulita, Bicara Pandeglang Bangkit dari Keterpurukan Pasca Tsunami
-
Irna Narulita: Saya Yakin Pandeglang Bisa Menarik Perhatian Dunia
-
BPBD Akui Salah Pasang Papan Informasi Tsunami, DPRD: Itu Kesalahan Besar
-
Papan Peringatan Tsunami di Pantai Pandeglang Dinilai Bikin Takut Wisatawan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat
-
Wakil Kepala BGN Sentil Pedas Mitra MBG: Semangka Setipis Tisu
-
Awas Gelombang Tinggi 2,5 Meter! Polda Banten Minta Nelayan dan Warga Pesisir Puasa Melaut Dulu
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati