SuaraBanten.id - Sejumlah lubang tambang ilegal serta peralatan pengolahan emas di Desa Cidoyong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak disegel dan dipasangi garis polisi.
Penyegelan tersebut merupakan buntut banjir bandang yang mengakibatkan ratusan rumah hanyut dan ribuan jiwa mengungsi di kawasan Lebak pada tahun ini.
"Total personel gabungan TNI-Polri ada 70 personil. Kita mengecek dan memberikan garis polisi di sekitar lokasi pertambangan liar," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardy saat dikonfirmasi pada Minggu (12/01/2020).
Pengecekan dan pemasangan garis polisi dipimpin langsung oleh Karo Ops Polda Banten Kombes Pol A Roemtaat, kemudian Dir Intelkam Polda Banten Kombes Pol Asep Nalaludin, Dirkrimum Polda Banten Kombes Pol Novri Turangga, Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Oki Waskito, Kapolres Lebak AKBP Firman Andreanto dan personel TNI dari Korem 064 Maulana Yusuf.
Baca Juga: Bupati Lebak Iti Jayabaya Ngamuk saat Rapat Banjir, Bawa-bawa Nama Jokowi
Bahkan, beberapa personil kepolisian dari Brimob Polda Banten dilengkapi dengan senjata Laras panjang selama operasi dilakukan sejak pukul 10.00 WIB.
"Kita lakukan patroli ke pertambangan liar yang Ada Di Desa Cidoyong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak," katanya.
Selanjutnya, dia berharap aktivitas pertambangan yang menyebabkan bencana banjir bandang dan longsor di enam kecamatan di Kabupaten Lebak tidak terulang kembali. Selanjutnya, pihaknya berjanji akan membuka lebih luas dan terperinci mengenai operasi penambangan ilegal.
"Menghindari (terulangnya) bencana longsor yang diakibatkan oleh pertambangan liar dan membuat masyarakat merasa aman. Ekspose besar akan kita gelar secepatnya," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit, hingga Presiden Jokowi mengatakan penyebab banjir bandang dan tanah longsor di wilayah tersebut terjadi karena aktivitas penambangan dan penebangan hutan ilegal.
Baca Juga: Setelah Lebak, Giliran Pandeglang Diterjang Banjir
Berita Terkait
-
Guru Honorer Tewas di Tahanan Polda Banten Disebut Bunuh Diri, Propam Turun Tangan Periksa Penyidik
-
Guru Honorer Tersangka Narkoba Tewas di Ruang Khusus Ditreskrimum, Polda Banten: Diduga Bunuh Diri
-
Oknum Polisi Ditpolairud yang Aniaya Warga Hingga Tewas Ditahan di Polda Banten
-
Kasus Ketua APDESI Serang Dukung Andra Soni dan Ratu Zakiyah Dilimpahkan ke Polda Banten
-
KPK Ungkap Tambang Emas Ilegal Seluas Lapangan Bola Beromzet Rp 1,08 T Per Tahun di Lombok
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025