SuaraBanten.id - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menegaskan, terkait instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penutupan tambang emas ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang ada di Kabupaten Lebak, dirinya mengatakan akan melakukan survei dan kajian lebih lanjut bersama pihak terkait.
“Sejatinya ini tugas dari pengelolaan lingkungan hidup, karena terkait dengan _law eforcement dari ilegal logging_ di mana penegakan hukum penebangan pohon dan perusakan hutan memiliki undang-undang tersendiri, apalagi hingga sampai perusakan dan pencemaran lingkungan hidup”, ujar Wahidin Halim usai mendampingi Presiden Jokowi dan rombongan meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Lebak, sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Selasa (7/1/2020).
Selanjutnya dikatakan Wahidin, karena ini merupakan perintah langsung presiden, maka dalam waktu dekat dirinya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan kementerian dan institusi terkait dan juga dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Kita sudah menyaksikan sendiri bagaimana dampak yang ditimbulkan dari aktifitas tambang liar tersebut,” kata pria yang akrab disapa WH itu.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir Bandang, Jokowi Titip Pesan ke Camat Lebak Banten
Menurut Presiden Jokowi, penyebab banjir bandang Kabupaten Lebak adalah rusaknya hutan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), akibat perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal.
Untuk itu, Jokowi menginstruksikan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya untuk segera menghentikan aktivitas tambang di TNGHS terutama di wilayah Kabupaten Lebak.
Menurutnya, tidak ada toleransi lagi pagi aktivitas tambang emas liar di TNGHS, karena merugikan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, presiden bersama rombongan meninjau lokasi banjir bandang di Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong. Salah satunya lokasi yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren La Tansa yang terdampak banjir bandang.
Presiden RI mengakui telah mendapatkan laporan dari Banten dan terdapat 30 jembatan penting yang menghubungkan antar desa yang perlu segera diselesaikan.
Baca Juga: Biang Kerok Bencana Lebak, Jokowi Perintahkan Tambang Emas Ilegal Disetop
Kemudian ada19 Sekolah mengalami kerusakan, serta 1.410 rumah rusak.
Selanjutnya, rombongan Presiden juga meninjau para pengungsi di Gelanggang Olah Raga (GOR) Lebak Gedong. Presiden hendak memastikan kebutuhan warga terdampak bencana terpenuhi.
Berita Terkait
-
Biang Kerok Bencana Lebak, Jokowi Perintahkan Tambang Emas Ilegal Disetop
-
Jokowi Titip Pesan ke Camat di Lebak: Hujan Ekstrem Masih Berlangsung
-
Jokowi: Hentikan Tambang Ilegal di Lebak!
-
Dinas PUPR: 31 Jembatan dan Jalan Rusak Dihantam Banjir Bandang Lebak
-
Akses Terputus, Korban Banjir Lebak Bikin Pengungsian dan Ronda Swadaya
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Dilantik Jadi Sekda Banten, Deden Apriandhi Langsung Dihadapkan Tugas Berat: Satukan OPD
-
BPK Bongkar
-
Mahasiswa Nyambi Jadi Mucikari di Tangerang, Eksploitasi Gadis 17 Tahun
-
Eks Anggota DPRD Cilegon Dilaporkan ke Polda Banten, Diduga Serobot Lahan PT Pancapuri
-
Pondok Maharta Tangsel Terendam Banjir 1,4 Meter, 400 KK Terdampak