Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 06 Januari 2020 | 11:23 WIB
Banjir bandang di Lebak, Banten. (Antara)

SuaraBanten.id - Helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan ke Kecamatan Lebak Gedong. Kawasan itu hingga kini masih terisolir karena banjir bandang dan tanah longsor.

Banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Lebak pada Rabu (1/1/2020) membuat beberapa daerah permukiman warga di Kecamatan Lebak Gedong sulit dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk permukiman warga di Desa Banjarsari dan Desa Ciladaeun.

"Kemarin Bupati Iti Octavia Jayabaya mendistribusikan bantuan logistik ke pemukiman yang terisolir, yakni Kampung Cigobang dan Gunung Julang, menggunakan jalur udara," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi dari Lebak, Senin (6/1/2020).

BPBD Lebak mendistribusikan bantuan seperti beras, makanan siap saji, susu, air dalam kemasan, tikar, pakaian, dan selimut kepada korban bencana di daerah yang terisolir melalui jalur udara menggunakan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Gunakan Satelit, LAPAN Perlihatkan Titik Sebaran Banjir

"Kita berterima kasih kepada Bapak Doni Monardo sebagai Kepala BNPB yang menyiagakan satu helikopter untuk pendistribusian logistik ke lokasi terisolir," kata Kaprawi, menambahkan, saat ini warga di daerah yang terisolir akibat banjir sudah menerima bantuan.

Ia juga mengimbau warga mewaspadai kemungkinan banjir datang lagi mengingat hingga 10 hari ke depan hujan ringan hingga lebat masih berpotensi turun di sebagian wilayah Lebak.

Menurut data BPBD Lebak, banjir yang melanda sebagian wilayah Lebak akibat luapan air Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak menyebabkan 10 warga Kecamatan Lebak Gedong meninggal dunia serta mengakibatkan 1.060 rumah rusak berat, 28 jembatan putus, dan empat sekolah rusak. Bencana itu juga memaksa setidaknya 17.200 warga mengungsi.

"Kami hingga kini masih melakukan pendataan kerusakan akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Rabu (1/1) lalu," kata Kaprawi. (Antara)

Baca Juga: Anies: Hampir 100 Persen Jakarta Bebas Banjir, Tinggal 3 RW Kebanjiran

Load More