SuaraBanten.id - Pencarian tiga WNA yang hilang saat menyelam di Perairan Pulau Sangiang Banten memasuki hari keenam. Pencarian terhadap tiga penyelam yang diketahui bernama Qin Xue Tao, Tian Yu dan Wan Bzng Yang diperluas hingga ke wilayah Perairan Lampung.
Hari ini, total luas pencarian ketiga penyelam yang hilang sejak Minggu (3/11/2019) mencapai 1.800 nautical mile (NM)
"Pencarian sudah memasuki hari ke enam, jadi kita sudah meng-cover areal seluas 1.400 NM, hari ini bertambah 1.800 NM. Melibatkan Basarnas Lampung juga, melibatkan alut (peralatan utama)nya," kata Kepala Basarnas Banten Muhammad Zaenal Arifin ditemui di posko SAR Gabungan yang berlokasi di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten pada Jumat (08/11/2019).
Banyak kendala yang dihadapi tim SAR gabungan dari TNI AL, hingga Polairud Polda Banten untuk mencari tiga penyelam tersebut. Diperkirakan, ketiga korban masih menggunakan peralatan selam lengkap, sehingga kemungkinan kecil mereka muncul ke permukaan.
"Korban masih menggunakan alat selam lengkap yang ada pemberatnya, sehingga posisinya mungkin muncul relatif agak susah, tenggelam pasti, bisa saja berada di dasarvperairan dan tersapu arus," katanya.
Selain itu, kondisi cuaca di Selat Sunda kerap kali berubah-ubah. Saat berangkat pencarian di pagi hari cuaca cerah dan ombak bersahabat. Namun ketika siang hari, ombak bisa berubah menjadi tinggi, arus bawah laut yang tadinya landai menjadi kuat hingga angin kencang yang datang tiba-tiba.
"Kondisi cuaca relatif berubah-ubah terus, kadang baik dan buruk. Kemudian memang areal pencarian semakin luas, sehingga fokusnya terpecahkan," terangnya.
Sementara dalam proses pencarian, tim mengerahkan enam penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) Banten. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, disediakan kapsul Hyperbaric Chamber Mobile (HCM) milik TNI AL agar penyelam tetap dalam kondisi bugar dan stabil.
"Kita bawa, tujuan utama kita untuk dukungan kesehatan yamg sudah selesai melakukan kegiatan penyelaman. Kegiatan penyelaman yang penuh resiko, seperti buble nitrogen," kata Hadi Widjaya dari RS AL Mintohardjo Jakarta, yang bertugas mengoperasikan dan mengawasi kesehatan penyelam SAR.
Baca Juga: Tim Penyelam Mencari Tiga WNA China yang Hilang Hingga Palung Laut
Menurut Hadi, jika penyelam tidak masuk ke dalam tabung Hyperbaric, bisa mengalami kesemutan, tubuh lemas, hungga lumpuh sesaat. Hal itu disebabkan karena buble nitrogen yang ada di tubuh penyelam menutup peredaran darah dan oksigen ke jaringan tubuh lainnya.
"Apabila penyelam terlalu cepat ke atas (permukaan) ataupun terlalu lama (menyelam), bisa terkena dekompresi. Penyelam biasanya mengeluhkan kesemutan atau kelumpuhan sesaat. Meski tidak mengalami keluhan, agar penyelam bersih dari nitrogen (tetap harus masuk ke tabung Hyperbaric)," katanya.
Untuk diketahui, tiga penyelam asal Tiongkok yang hilang di Perairan Pulau Sangiang. Data terbaru, hanya dua Warga Negara (WN) Tiongkok yang hilang, yakni Qin Xue Tao dan Tian Yu. Sedangkan korban hilang bernama Wan Bzng Yang berkewarganegaraan Singapura.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
17 Tahun Mengabdi di Pelosok Pandeglang: Kisah Armani, 'Oemar Bakri' Nyata
-
Bukan Sekadar Cat: 'Sekolah Terang, Tangerang Cerdas' PIK2 Sulap Harapan Jadi Kenyataan
-
Menghubungkan Desa dengan Layanan Keuangan: Kisah Perjalanan Wenny Membangun AgenBRILink di Riau
-
Warga Tangerang! Akses Tol Langsung KM 25 Rampung Akhir 2025, Solusi Anti Macet Curug-Bitung
-
Tiga Ancaman Serius BMKG Hari Ini: Panas Membakar, Petir Menyambar, hingga Banjir Mengintai