SuaraBanten.id - Maryati, tenaga kerja perempuan berusia 32 tahun asal Kampung Cerocoh, Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten, mendapat perlakuan tidak manusiawi di negeri Mesir.
Dia dipekerjakan selama 22 jam tanpa ada jam istirahat. Yang lebih memilukan, Maryati hanya diberi makan satu kali dalam sehari. Itu pun hanya berupa mi instan produk Indonesia.
Kabar memilukan yang dialami penyumbang devisa untuk negara ini disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Maftuh Hafi Salim.
Menurut Maftuh, perlakuan tidak menyenangkan ini diungkapkan langsung oleh Maryati melalui telepon genggam kepada pihak keluarga yang mengeluhkan saat bekerja di Mesir.
Setelah mengetahui cerita Maryati, pihak keluarga mendatangi kantor SBMI dan menceritakan nasib yang dialami Maryati.
Hampir setiap hari, lanjut Maftuh, keluarga Maryati mendatangi kantor SBMI Banten dan meminta agar peristiwa yang dialami Maryati diproses secara hukum.
“Kami dapat informasi, Maryati menghubungi keluarga, keluarga menghubungi Maryati. Ibunya langsung cerita ke (SBMI) dan ibunya pun hampir setiap hari mendatangi kantor (SBMI). Hampir setiap hari dia duduk di teras kami sekarang juga ada, minta di proses secara hukum malah,” kata Maftuh saat dihubungi BantenHits.com—jaringan Suara.com, Senin (12/8/2019).
“Maryati ini diperlakukan secara tidak manusiawi dia diberi makan dalam sehari hanya satu kali mi instan. Dipekerjakan 22 jam tanpa istirahat, kondisi Maryati saat ini sakit,” tambahnya.
Kondisinya Kurus dan Sakit
Baca Juga: Bantu TKW Baru yang Bingung Naik Pesawat, Profesor Ini Dapat 'Surat Cinta'
Maftuh menungkapkan, Maryati sejak delapan bulan terkahir ini sedang sakit dengan kondisi badan sudah sangat kurus.
Selain perlakuan tak manusiawi, kondisi Maryati sebelum diberangkatkan dalam kondisi menderita penyakit kuning.
“Karena saat ditempatkan di negara tersebut Maryati memang punya penyakit. Kan sudah kesalahan. Kalau menurut dari keluarganya, Maryati punya penyakit. Dia punya penyakit kuning, dia sudah delapan bulan di Mesir,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, proses keberangkatan Maryati sebagai TKW ke Mesir pun sudah bermasalah. Pasalnya, dia berangkat dengan jalur non prosedural tanpa agensi resmi.
“Jadi Maryati ini ditempatkan di Mesir dengan proses non prosedural tanpa dilakukannya medical chekup,” jelasnya.
Menurut Muftah keberangkatan Maryati dilakukan oleh beberapa orang pekerja lapangan (PL), di antaranya berinisial H sebagai pencari pekerja yang berminat bekerja di luar negeri. Setelah mendapatkan orang yang berminat, agen lainnya D menyerahkan ke sponsor berinisial M, hingga tahap akhirnya untuk pemberangkatan ke mesir dilakukan MH.
Berita Terkait
-
Rumah Sakit di Negaranya Kena Serangan Teror, Salah Sumbang Rp 42,6 M
-
Senin Pagi Mesir Diguncang Ledakan, Belasan Orang Tewas
-
2 Mahasiswa Indonesia Tewas Tenggelam di Sungai Nil
-
Susi Susanti Digorok Suami di Kamar, Kini Sekarat dan Dirawat Intensif
-
Siap Dibuka Untuk Turis, Begini Penampakan Piramida Bengkok di Mesir
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
BRI Raih Penghargaan Top 50 Emiten BigCap Berkat Konsistensi Terapkan Tata Kelola Perusahaan Baik
-
Patroli Siber Diperkuat! Polisi Kejar Pelaku Teror Bom Digital yang Sasar Sekolah di Tangsel
-
AgenBRILink Permudah Akses Keuangan di Kepulauan Mentawai, Tanpa Perlu ke Kantor Cabang
-
Kaur Keuangan Sikat Dana Desa Rp1 Miliar, Rekening Desa Petir Kosong Melompong, Pelaku Kini Buron
-
Pilar Ungkap Fakta Mengejutkan, Robohnya Billboard Raksasa Ciputat Akibat Pelanggaran Serius