MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional

5 asosiasi syariah & Menara Syariah sepakat kolaborasi percepat inovasi digital & integrasi ekosistem ekonomi syariah nasional. Target jadi pusat keunggulan.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 November 2025 | 19:25 WIB
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
Lima asosiasi industri syariah resmi menandatangani MoU dengan Menara Syariah PIK2 pada Senin (10/11/2025). Acara berlangsung di kawasan Islamic Financial Center, pusat ekonomi syariah terbesar se-Asia Tenggara. [Dok Pribadi]
Baca 10 detik
  • Lima asosiasi industri syariah menandatangani MoU dengan Menara Syariah PIK2 pada Senin 10 November 2025 di Islamic Financial Center Asia Tenggara.
  • Kolaborasi ini bertujuan mempercepat integrasi inovasi digital sesuai koridor syariah untuk memajukan ekosistem ekonomi syariah nasional Indonesia.
  • Menara Syariah PIK2 diproyeksikan menjadi pusat keunggulan dan kolaborasi pengembangan ekonomi syariah melalui implementasi nyata berbagai sektor.

SuaraBanten.id - Lima asosiasi industri syariah resmi menandatangani MoU dengan Menara Syariah PIK2 pada Senin (10/11/2025). Acara berlangsung di kawasan Islamic Financial Center, pusat ekonomi syariah terbesar se-Asia Tenggara.

Kerja sama ini melibatkan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Asosiasi Blockchain Syariah Indonesia (ABSI), Asosiasi Aset Kripto Syariah Indonesia (AKSI), Asosiasi Koperasi Syariah Indonesia (AKSYINDO), dan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI). Kolaborasi ini disebut akan mempercepat integrasi inovasi digital dan ekosistem syariah nasional.

Komisaris PT FIN Centerindo Satu (Menara Syariah), Harianto Solichin, menyebut kerja sama lintas asosiasi ini kunci memperkuat posisi Indonesia.
“Kita mampu menjadi nomor satu dalam ekonomi syariah kalau seluruh elemen bisa disatukan,” ujar dia.

Dari sisi teknologi, Ketua Umum ABSI, Jodhi Adhikaprana Sardjono, menegaskan perlunya inovasi digital berjalan sesuai koridor syariah.
“Teknologi dan prinsip syariah harus berjalan seiring agar tetap relevan,” jelas dia.

Baca Juga:Lokasi Pegadaian Syariah Terdekat di Cilegon, Lengkap dengan Jam Bukanya

Ketua AFSI, Ronald Yusuf Wijaya, optimistis Menara Syariah dapat menjadi pusat inovasi nasional.
“Tempat ini berpotensi menjadi center of collaboration bagi pengembangan ekonomi syariah,” kata Ronald.

Sementara itu Ketua AKSI, Dea Saka Kurnia Putra, mengingatkan pentingnya tindak lanjut nyata setelah MoU.
“Kami berharap kerja sama ini berlanjut pada implementasi nyata, bukan hanya administratif,” terang Dea.

Dari sektor BPRS, HIMBARSI menilai kerja sama ini membuka peluang penguatan standar dan layanan.
Bendahara Umum HIMBARSI, Dewi Mardalela, menyebut kolaborasi dapat langsung difokuskan pada peningkatan kapasitas lembaga.
“Akan ada riset, seminar, dan pengembangan proyek layanan BPRS yang bisa dikerjakan bersama,” ujar Dewi.

Ketua AKSYINDO, Sutjipto, menyoroti pentingnya penguatan prinsip dalam setiap inovasi syariah.
“Ekonomi syariah pasti berkah karena mengikuti aturan bermuamalah,” jelas dia.

Dunia kampus juga dilibatkan dalam kerja bersama ini. Universitas Tazkia menyebut kolaborasi dapat diterapkan dalam penguatan kurikulum dan SDM.
Wakil Rektornya, Yaser Taufik Syamlan, menyampaikan hal tersebut.
“Kami ingin hasil MoU ini dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum,” papar Yaser.

Baca Juga:Daftar Pegadaian Syariah Terdekat di Serang, Lengkap dengan Alamat dan Nomor Telpon

Di sisi global, Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (BPH DSN-MUI), Adiwarman A Karim, menilai Indonesia punya peluang besar memimpin sektor ekonomi syariah dunia.
“Indonesia berpotensi masuk jajaran lima besar ekonomi syariah dunia karena sumber daya dan teknologi kita unggul,” kata Adiwarman.

Lewat kolaborasi ini, Menara Syariah PIK2 diproyeksikan menjadi pusat kolaborasi dan pusat keunggulan (center of excellence) bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak