Uniknya, sumbangan yang terkumpul bukanlah dalam bentuk uang tunai, melainkan material bangunan langsung.
"Banyak yang menyumbang, baik itu Semen, maupun pasir," jelas Dalo.
Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan partisipasi warga yang sangat tinggi, di mana setiap orang berkontribusi sesuai kemampuannya untuk tujuan bersama.
4. Diinisiasi Lewat "Paguyuban Pemuda"
Baca Juga:Jalan Rusak Puluhan Tahun, Pemuda Kampung Sibilik Gotong Royong Modal Sumbangan Semen dan Pasir
Gerakan ini bukanlah aksi sporadis tanpa koordinasi. Sadar perlunya organisasi, Dalo dan rekan-rekannya secara resmi membentuk wadah bernama Paguyuban Pemuda Kampung Sibilik.
Paguyuban inilah yang kemudian menjadi motor penggerak untuk menyusun rencana, menggalang dukungan, dan melaksanakan perbaikan jalan secara terstruktur.
Ini membuktikan bahwa aksi mereka terencana dan dipikirkan dengan matang.