Ibu Gendong Bayi Dipaksa Opang Stasiun Tigaraksa Turun dari Taksi Online di Tengah Hujan Deras

Seorang ibu gendong bayi dipaksa turun dari taksi online di Stasiun Tigaraksa, Tangerang.

Hairul Alwan
Selasa, 29 Juli 2025 | 09:11 WIB
Ibu Gendong Bayi Dipaksa Opang Stasiun Tigaraksa Turun dari Taksi Online di Tengah Hujan Deras
Ibu Gendong Bayi Dipaksa Opang Stasiun Tigaraksa Turun dari Taksi Online di Tengah Hujan Deras. [IST/bantennews]

SuaraBanten.id - Di tengah guyuran hujan deras yang seharusnya mendatangkan keteduhan, seorang ibu yang tengah menggendong bayinya justru dipaksa menghadapi arogansi ojek pangkalan alias Opang Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sebuah video yang kini viral di media sosial merekam momen menyakitkan ketika sekelompok opang secara paksa menghentikan taksi online dan menurunkan seorang ibu gendong bayi yang tek berdaya.

Insiden ini tidak hanya menyoroti kembali konflik teritorial antara transportasi konvensional dan online, tetapi juga mempertanyakan hilangnya rasa kemanusiaan di ruang publik.

Momen Tak Manusiawi yang Terekam Kamera

Baca Juga:Polisi Ungkap Pembunuh Sopir Taksi Online di Tangerang Konsumsi Sabu Sebelum Beraksi

Peristiwa yang memicu kemarahan warganet ini terjadi pada Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam video yang beredar luas, terlihat sebuah mobil taksi online berwarna putih dihadang oleh sejumlah pria yang diidentifikasi sebagai opang yang biasa mangkal di area stasiun.

Mereka dengan paksa meminta pengemudi untuk menurunkan penumpangnya. Mirisnya, penumpang tersebut adalah seorang ibu yang sedang menggendong bayinya.

Tanpa mempedulikan kondisi hujan deras dan kerentanan penumpang, para opang tersebut tetap bersikeras agar sang ibu dan bayinya keluar dari kendaraan.

Adegan ini dengan cepat menyebar, mengundang kecaman dan desakan agar aparat segera bertindak atas praktik intimidasi yang sudah sangat meresahkan tersebut.

Tekanan publik dari media sosial terbukti efektif. Jajaran Polsek Cisoka yang menaungi wilayah hukum Stasiun Tigaraksa segera merespons dan turun langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga:Pembunuhan Sadis Sopir Taksi Online di Tangerang, Jasad Dibuang ke Kali, Mobil Dijual

Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Andri Ferdiansyah, membenarkan kebenaran insiden tersebut.

“Benar, kejadiannya di stasiun Tigaraksa yang masuk wilayah hukum Polsek Cisoka,” kata Andri saat dikonfirmasi pada Minggu 27 Juli 2025.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah mengetahui video tersebut beredar luas.

Berdasarkan penelusuran awal, pihak kepolisian telah mengonfirmasi waktu kejadian dan kini sedang dalam tahap pengumpulan informasi lebih lanjut untuk memetakan kronologi peristiwa secara utuh.

Wajah Buram 'Aturan Lokal' Ilegal

Insiden ini sekali lagi membuka borok lama di banyak titik transportasi publik: adanya 'aturan lokal' ilegal yang diterapkan oleh kelompok tertentu untuk melindungi wilayah operasional mereka.

Praktik intimidasi terhadap pengemudi dan penumpang taksi online oleh oknum ojek pangkalan bukanlah hal baru.

Namun, kasus di Stasiun Tigaraksa menjadi sorotan tajam karena korbannya adalah seorang ibu dan bayi yang berada dalam posisi sangat rentan, ditambah kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai rasa aman dan nyaman masyarakat dalam menggunakan layanan transportasi publik yang sah.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan akan menindaklanjuti kasus ini secara hukum.

“Yang jelas kami sudah mendatangi TKP dan saat ini sedang mencari informasi terkait dengan kronologis untuk melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya,” pungkas Andri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak