SuaraBanten.id - Petani di Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten yang sedang menggarap lahan di perkebunan milik PT Cibiuk mendapat intimidasi dari kelompok yang membawa senjata tajam (Sajam) akhirnya melapor ke Polres Lebak.
Salah seorang petani yang sempat mendapat intimidasi, Eep mengatakan, pengrusakan tersebut bukan baru kali ini saja, namun sebelumnya juga pernah terjadi.
"Dulu juga pernah ada pengrusakan tanaman oleh orang tidak dikenal yang diduga sebagai preman. Tapi untuk kali ini pengrusakan dan intimidasinya dilakukan terang-terangan," kata Eep dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat 18 Juli 2025.
Kata dia, para petani sempat mendatangi Polsek Cikulur untuk mediasi, namun pertemuan tidak menemui titik terang.
Baca Juga:Ratusan Orang Tenteng Sajam Kepung Petani di Lebak, Tanaman dan Gubuk Dirusak
"Karena tidak ada titik terang, maka kami para petani melaporkan intimidasi dan pengrusakan tersebut ke Polres Lebak," ujar Eep mengungkap alasan melapor ke Polres lebak.
Sementara itu, Kapolsek Cikulur IPTU Mulyadi membenarkan, jika para petani yang menggarap lahan perkebunan milik PT Cibiuk pernah mediasi di Mapolsek Cikulur.
"Benar, pernah ada mediasi di Polsek Cikulur. Karena tidak ada titik temu, maka para petani pun langsung melaporkannya ke Polres Lebak," ungkapnya.
Secara terpisah, Kanit Krimum IPDA Sutrisno membenarkan, adanya pelaporan dari warga terkait pengrusakan tersebut.
"Benar, laporannya sudah masuk. Saat ini kami tengah melakukan penyelidikan," kata Sutrisno.
Baca Juga:Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diduga Diteror Agar Cabut Laporan Polisi
Diberitakan sebelumnya, ada sekitar 30 orang petani warga Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, yang sedang menggarap lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Cibiuk didatangi oleh 100 orang tidak dikenal dengan membawa senjata tajam melakukan Intimidasi serta pengrusakan.