Korban Mutilasi di Serang Banten Dimakamkan Tanpa Lengan

Korban pembunuhan dengan mutilasi yang sempat menghebohkan warga Kabupaten Serang, Banten dimakamkan tanpa lengan.

Hairul Alwan
Rabu, 23 April 2025 | 17:16 WIB
Korban Mutilasi di Serang Banten Dimakamkan Tanpa Lengan
Tangkapan layar suasana pemakaman korban pembunuhan dan mutilasi di Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten. [Istimewa]

SuaraBanten.id - Jenazah Siti Amelia (19), korban pembunuhan sadis dengan mutilasi yang sempat menghebohkan warga Kabupaten Serang, Banten dimakamkan tanpa lengan pada Senin (21/4/2025) sore.

Diketahui, korban mutilasi bernama Siti Amelia di temukan tanpa kepala, tangan dan kaki di sebuah kebun di Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (18/4/2025) lalu. 

Sepupu mendiang Siti Amelia yang merupakan korban pembunuhan dan mutilasi, Rukiyah (22) mengatakan, proses pemakaman berjalan cepat tanpa dibawa ke rumah duka setibanya jenazah di kampung halaman.

"Jam 5 sore (jenazah datang), pake ambulance, langsung ke musala, langsung disalatkan. Nggak ke rumah," katanya dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Selasa (22/4/2025).

Baca Juga:Heboh Maling Motor di Kelapa Dua Tangerang, Pelaku Todongkan Senjata Api dan Tembaki Warga

Kata Rukiyah, korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum atau TPU yang jaraknya tak jauh dari rumah korban atau dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

"Pemakaman dekat dari rumah, jalan kaki juga bisa, ga nyampe satu menit," ungkapnya menjelaskan proses pemakaman korban.

Menurut, Rukyah almarhumah merupakan sosok yang baik dan ceria. Kata dia, kedatangan jasad korban di rumah duka sontak mengundang isak tangis keluarga dan kerabat yang tak kuasa menahan kesedihan.

"Dia (almarhum) orang baik, waktu jenazah datang semua teman dan keluarga banyak yang pingsan,” tuturnya menceritakan situasi ketika jenazah korban tiba.

Rukiyah menyebut kondisi jenazah Siti Amelia dimakamkan dalam kondisi bagian tubuh tidak utuh menambah kesedihan pada keluarga dan kerabatnya.

Baca Juga:Miras dan Suara Knalpot Jadi Pemicu Oknum TNI Keroyok Pemuda di Serang Hingga Tewas

"Dimakamkan ada tangan sebelah belum ketemu, sebelah kanan," tuturnya tampak kecewa dengan dan haru melihat pemakaman saudaranya.

Meski demikian, pihak keluarga akhirnya mengikhlaskan proses pemakaman tersebut meski salah satu anggota tubuh korban tidak ditemukan.

"Ya terima nggak terima (dimakamkan tidak utuh-red). Kalau nggak dimakamkan kita kasian, biar cepat (dimakamkan), mau dicari juga (potongan tubuh korban) ga ketemu-ketemu," ujarnya.

Meski telah dikubur, Rukiyah berharap bagian tubuh korban lainnya segera ditemukan. "Kayanya masih dalam pencarian, tapi kurang tau juga, pengennya sih ketemu, biar tenang almarhumnya," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Rukiyah juga menceritakan tentang keseharian Siti Amelia semasa hidup yang dinilai rajin dan tak pernah mengeluh. 

Semasa hidup, Rukiyah seringkali menyaksikan Siti kerap membantu kedua orangtua mencari nafkah, terlebih pada ibunya.

"Orangnya super, ceria gitu pokoknya baik, cerewet, kesehariannya di rumah paling ke sawah, jemput mamahnya dari sawah," kenangnya menceritakan tentang Siti semasa hidup.

Rukiyah juga menceritakan Siti yang rajin membantu neneknya yang berjualan telur asin.

"Bantuin neneknya juga, bersihin telor. Kan neneknya jualan telor asin, jadi dia sering bantuin nenek di rumah," ungkapnya mengenang Siti semasa hidup.

Rukiyah juga membantah isu miring soal kehamilan Siti yang menyebabkan pembunuhan tragis dan mutilasi itu.

"Udah dari dulu udah lama (tidak pacaran), udah lama banget," paparnya.

Ia sangat yakin tudingan pelaku pembunuhan dan mutilasi soal kehamilan korban adalah bohong.

"Ya emang jelas nggak (hamil), orang sudah lama tidak bertemu (pelaku), sudah lama ga ketemu gimana mau hamil," ujarnya membantah pernyataan pelaku.

Rukiyah mengecam keras sikap pelaku yang sempat berpura-pura peduli saat korban belum ditemukan.

"Pembohong banget, (pelaku) itu penipu banget, saya tahu dia itu gimana. Jelas waktu bulan puasa kemarin (korban) masih menstruasi kok, lebaran juga masih menstruasi," tegasnya.

Kata dia, pelaku telah mempermainkan keluarga korban. Termasuk dalam melakukan pencarian korban.

"Dia bantu cari (korban) dia udah bohongin kita sekeluarga, pura-pura baik, pura-pura nyariin, pura-pura kehilangan, pura-pura peduli, pura-pura sopan banget, ga nyangka kalo dia sebenernya pelakunya," ujar Rukiyah.

Rukiyah dan keluarga berharap pelaku segera dijatuhi hukuman setimpal. Bahkan, keluarga tak segan menuntut hukuman mati pada pelaku yang membunuh dan memutilasi korban.

"Hukuman seperti yang dia lakukan, dan secepatnya (pelaku) dihukum mati aja, biar kita keluarga tenang karena sadis banget, kita kalo inget (kejadian) masih nangis," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini