SuaraBanten.id - Kasus dugaan pembacokan yang dilakukan oleh anggota mahasiswa Untirta dari UKM Mapalaut berakhir di meja musyawarah.
Mengutip dari Bantennews -jaringan Suara.com, musyawarah dilakukan pada Jumat (1/3/2024) malam di Polresta Kota Serang.
Saat dikonfirmasi mengenai musyawarah tersebut Kasatreskim Polresta Kota Serang Kompol Hengki Kurniawan membenarkan hal tersebut.
“Mereka sudah musyawarah bukan mediasi,” kata Hengki.
Baca Juga:Kelanjutan Dugaan Korupsi Pengelolaan Retribusi Sampah DLH Cilegon Dipertanyakan
Terkait penahanan beberapa terduga pelaku, Hengki mengatakan pihaknya tidak pernah melakukan penahanan.
“Kami tidak pernah melakukan penahanan,” imbuhnya.
Sebelumnya, beberapa mahasiswa Untirta dari UKM Mapalaut diduga melakukan penganiayaan pembacokan kepada mahasiswa lainnya bernama Oki.
Permasalahan ditengarai bermula karena cekcok akibat suara speaker yang terlalu keras, Jumat (1/3/2024)
Kejadian tersebut terjadi di Kampus Pakupatan Untirta pada Jumat dini hari. Salah satu teman korban bernama Farhan mengatakan kejadian bermula saat ada acara pelantikan Presma Untirta yang dihadiri korban.
Baca Juga:Refleksi 3 Tahun Kepemimpinan Helldy-Sanuji, Urusan Pengangguran dan Keshatan Disorot
Tak jauh dari lokasi itu UKM Mapalaut juga sedang melaksanakan Rapat Kerja.
Saat acara pelantikan, UKM Mapalaut melakukan protes karena speaker yang dipakai pelantikan mengganggu mereka. Korban katanya sempat mengecilkan suara speaker dan mengubah arahnya tapi karena tetap tidak terima beberapa orang mencari korban dan ditarik.
“Akhirnya dua orang (Oki dan temannya) ditarik tapi belum sampe ke tempat yang mau ditarik kali ya, pas di jalan tiba-tiba terjadilah kerusuhan,” ujarnya.