Ratusan Simpatisan dan 3 Caleg PPP Banten Beralih Dukung Prabowo-Gibran, Ternyata Karena...

3 caleg PPP dan ratusan relawan beralih dukungan ke Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Hairul Alwan
Rabu, 24 Januari 2024 | 08:11 WIB
Ratusan Simpatisan dan 3 Caleg PPP Banten Beralih Dukung Prabowo-Gibran, Ternyata Karena...
Tiga caleg PPP Kabupaten Serang, Banten dan ratusan relawan mendukung Prabowo-Gibran. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]

SuaraBanten.id - Sebanyak 3 calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Serang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Serang, Banten beserta ratusan simpatisan kompak menyatakan sikap untuk beralih dukungan ke paslon 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), Selasa (23/1/2023) sore.

Seperti diketahui, PPP merupkan partai pengusung paslon 03 Ganjar Pranowo - Mahfud MD (Ganjar-Mahfud). Mereka menyatakan dukungannya di Posko Relawan Santri Milenial Banten, Walantaka, Kota Serang, Banten.

Ketiga caleg dari PPP itu yakni, Tuti Alawiyah caleg DPRD Kabupaten Serang, Rokib caleg DPRD Kabupaten Serang dan Tamami Muhriji caleg DPRD Kabupaten Serang.

"Kami Tuti Alawiyah caleg PPP DPRD Kabupaten Serang dapil 1 nomor urut 2, kami Haji Rokib caleg DPRD Kabupaten Serang dapil 2 nomor urut 4, kami Tamami Muhriji caleg DPRD Kabupaten Serang dapil 4 nomor urut 2 dan para kader PPP dan relawan," kata ketiga caleg membacakan pernyataan bersama-sama.

Baca Juga:Tergiur Upah Besar dan Sabu Gratis, Satpam di Serang Jadi Pengedar Narkoba

"kami siap masing-masing dapil di Kabupaten Serang Banten siap mendukung Santri Milenial Banten, bersumpah untuk bersama-sama memilih dan memenangkan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran, deklarasi dukungan ini kami sampaikan atas dasar hati nurani dan tidak ada paksaan dari pihak manapun," kata ketiga caleg diikuti oleh ratusan relawan.

Salah satu caleg DPRD Kabupaten Serang dari PPP, Tuti Alawiyah mengungkap alasannya mengalihkan dukungan dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran lantaran mengikuti hati nurani sebagai pendukung sejati Prabowo sejak Pemilu 2014 lalu.

"Yang jelas ini panggilan hati nurani, dan juga visi misi Prabowo-Gibran itu pembangunan berkelanjutan, itu saja alasannya. Perlu diketahui saya ini sebelumnya kader Golkar dari tahun 2014 itu saya dukung Prabowo, kemudian saya di (pemilu) 2019 juga dukung Prabowo, artinya saya konsisten dukung Prabowo," kata Tuti.

Tuti mengaku, keputusannya mendukung Prabowo-Gibran belum diketahui oleh para pengurus PPP, sehingga dirinya pun siap menerima konsekuensi pemecatan lantaran berbeda dengan kebijakan partai yang mengusung Ganjar-Mahfud.

"Siap, inshaallah siap (nerima konsekuensi), kita ikutin aja dulu mekanismenya (kalau harus dipecat)," ujarnya.

Baca Juga:Siswa SDN Kepuh Dipulangkan Karena Terganggu Bau Gas Kimia di Cilegon

Hal senada turut disampaikan caleg DPRD Kabupaten Serang dari PPP lainnya, Tamami Muhriji yang mengaku merupakan pendukung militan Prabowo sejak Pemilu 2014 lalu.

Ia mengaku, keputusannya lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dibandingkan Ganjar-Mahfud lantaran tak sejalan dengan hati nuraninya.

"Lebih ke hati nurani, kalau alasan lain ga ada. Ini soal hati, tidak ada pandangan lain. Tadinya udah senang pecak bandeng ya pecak bandeng aja, jadi ga senang makanan yang lain, umpamanya gitu," kata Tamami.

Untuk itu, ia pun dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menerima segala konsekuensi yang akan dijatuhkan oleh PPP terhadapnya atas pernyataan sikap untuk mendukung Prabowo-Gibran, termasuk di PAW bila nanti terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Serang.

"Itu konsekuensi politik, jangankan ini (beralih dukungan), yang ga ada salah aja bisa kena PAW, itu hal biasa di politik," ungkapnya.

Sementara itu, Dewan Pembina Santri Milenial Banten KH Matin Syarkowi mengaku dirinya tidak pernah melakukan provokasi terhadap setiap caleg atau kader partai untuk mengalihkan dukungannya ke Prabowo-Gibran.

"Saya bukan provokator, mereka datang dengan sendirinya. Dan saya di sini saja ga pernah kemana-mana," kata KH Matin.

Menurutnya, setiap orang memiliki hati nurani untuk menentukan sikap terhadap pilihannya masing-masing meski harus berbeda dengan kebijakan partai masing-masing.

"Ya siapapun punya hati nurani untuk beralih pilihan capres dan cawapres kita tampung dan tidak pernah meminta, mereka datang sendiri karena nurani," tandasnya.

Kontributor : Yandi Sofyan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini