Siswa SDN Kepuh Dipulangkan Karena Terganggu Bau Gas Kimia di Cilegon

KBM terpaksa dihentikan dan para siswa dipulangkan lebih awal karena bau gas kimia yang berasal dari perusahaan Kimia di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon itu.

Hairul Alwan
Selasa, 23 Januari 2024 | 17:37 WIB
Siswa SDN Kepuh Dipulangkan Karena Terganggu Bau Gas Kimia di Cilegon
sejumlah siswa dan guru SDN Kepuh dipulangkan karena terganggu bau kimia dari pabrik kimia di Cilegon, Banten. [ANTARA/Desi Purnama Sari]

SuaraBanten.id - Sejumlah siswa SDN Kepuh di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten terpaksa dipulangkan karena terganggu bau gas kimis yang ditimbulkan dari PT Chandra Asri.

Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dihentikan dan para siswa dipulangkan lebih awal karena bau gas kimia yang berasal dari perusahaan Kimia di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten itu.

Kepala SDN, Sahri mengatakan, dirinya memutuskan memulangkan siswa siswinya lebih awal pada pukul 10.00 WIB yang seharusnya pulang pada pukul 12.00 WIB.

"Makin lama baunya sangat menyengat, padahal udah pake masker tetapi tetap aja bau, makannya anak-anak tidak nyaman belajar," katanya dikutip dari ANTARA.

Kata Sahri, bau menyengat itu mulai terasa sejak pagi hari sekira pukul 09.00 WIB. Padahal, jarak SDN Kepuh dengan pabrik yang mengeluarkan bau kimia itu berkisar 4 kilometer. Namun, bau kimia itu masih tetap tercium.

"Pada saat pembelajaran tentu sangat mengganggu sekali, anak-anak juga tidak nyaman karena posisi sekolah kita menghadap ke barat jadi ada angin yang masuk ke ruangan itu keciumnya engga enak banget," ungkapnya.

Sahri mengungkapkan, dari total 232 orang siswa lima di antaranya mengalami mual, pusing, sakit perut dan bahkan tiga orang siwa dilarikan ke puskesmas terdekat.

"Kemarin ada lima orang yang mengeluh mual, pusing dan sakit perut sehingga langsung dibawa ke puskesmas, dan dua orang di bawa pulang oleh orang tuanya," katanya.

Ia mengatakan dengan memulangkan siswa lebih awal ini juga sebagai upaya untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

"Jadi untuk sementara waktu anak-anak belajar di rumah dulu, karena kita juga khawatir seperti kemarin ada anak-anak yang harus dilarikan ke rumah sakit," katanya.

Ia berharap perusahaan dapat segera mengatasi bau kimia yang menyengat ini karena sangat mengganggu aktivitas terutama belajar mengajar.

Baca Juga:Siswa MTs Dikeroyok Pelajar SMP di Cikande Serang, Dibacok Hingga Luka-luka dan Trauma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini