Salah satu pedagang durian, Jamal mengatakan, dirinya pada akhir pekan bisa menjual durian sebanyak 500 buah dengan harga rata-rata Rp30 ribu.
Karenanya, jika diakumulasikan dari hasil penjualan durian ia bisa mendapatkan pendapatan sebesar Rp15 juta.
"Kami merasa terbantu dengan musim durian, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga," kata Jamal.
Dalam kesempatan itu, tetua adat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Jaro Saija mengatakan, saat ini kawasan permukiman Baduy memasuki musim panen buah durian.
Baca Juga:Sosok Ulama Sekaligus Budayawan Ditunjuk Jadi Tim Pemenangan Ganjar Mahfud di Banten
Bahkan, pada akhir pekan Baduy ramai dikunjungi para wisatawan yang memadati balai-balai rumah warga Baduy yang menjual buah durian.
Pada musim buah durian tentu hampir semua rumah di permukiman Baduy berdagang durian, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Diperkirakan pada akhir pekan itu bisa menghabiskan buah durian di permukiman Badui sekitar 4.000 buah dengan harga rata-rata Rp30 ribu dipastikan bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp120 juta.
Mereka wisatawan yang memburu buah durian itu dari berbagai daerah mulai wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Selain itu, buah durian Badui dipasok oleh penampung ke Jakarta, Bogor, Bandung, dan Indramayu.
Baca Juga:Prabowo Subianto Sambangi Banten, Resmikan Titik Air Bersih di Bayah Lebak
"Kami memperkirakan musim buah durian dipastikan sampai Januari 2024 dan bisa menggulirkan perputaran uang hingga miliaran rupiah," pungkasnya. (ANTARA)