SuaraBanten.id - Sebuah video keributan antara penumpang dan kondektur bus Asli Prima di jalan tol Cikande, Kabupaten Serang, Banten tepatnya di dekat pabrik PWI yang terjadi pada Senin (6/11/2023) lkemarin viral di media sosial.
Tampak dalam video, cekcok mulut terjadi saat seorang penumpang pria tujuan Kalideres menaiki bus Asli Prima dari Serang.
Penumpang dalam video tersebut tampak keberatan dengan tarif yang diminta kondektur bus Asli Prima karena dianggap tak seperti biasanya.
Cekcok tersebut kemudian masih terus berlanjut saat penumpang diduga diturunkan paksa di pinggir jalan tol dekat pabrik PWI.
Baca Juga:Kejamnya Israel, Luncurkan 12 Ribu Lebih Serangan Udara ke Gaza Sejak 7 Oktober
Lalu terlihat pria berkaos hitam diduga kondektur bus mencoba memukul si penumpang dengan sebuah batu berukuran besar.
Untungnya, aksinya tersebut sempat dihalangi, namun sebuah pukulan tampak dilayangkannya ke muka penumpang tersebut.
Menurut keterangan dalam video tersebut, keributan terjadi saat sang penumpang dipaksa diturunkan di pinggir jalan lantaran keberatan usai diminta ongkos dari Serang ke Kalideres sebesar Rp120 ribu yang biasanya hanya Rp70 ribu.
"Awalnya minta bayaran ke si bapak yang mau ke Kalideres bayar Rp120 ribu yang biasanya tarifnya itu Rp60 - 70 ribu," pengakuan perekam video seperti dalam keterangan video viral yang diunggah akun Instagram @fesbukbanten.
"Nomor seri bus A 7699 KC, mobilnya Asli Prima warna ijo telor asin, bus Serang ke Kalideres. Saya juga biasanya tujuan Balaraja Rp12 ribu ini Rp20 ribu," imbuh keterangan unggahan itu.
Baca Juga:Profil Aklani, Kades Banten Nyawer LC Pakai Uang Korupsi Proyek Rp 925 Juta
Menanggapi hal itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, Benny Nurdin Yusuf mengaku sangat menyayangkan insiden yang terjadi.
Menurutnya, pihak manajemen PO telah dilakukan pemanggilan dan oknum kondektur yang terlibat keributan dengan penumpang pun telah diberhentikan.
Bahkan, lanjut Benny, pihak perusahaan PO tempat oknum kondektur itu bekerja telah memberikan himbauan kepada seluruh PO bus di Provinsi Banten agar tidak menerima yang bersangkutan bekerja.
"Pihak PO sudah dipanggil, dan kondekturnya sudah diberhentikan. Sudah ada surat himbauan dari perusahaan PO untuk saudara Angga kalau tidak salah namanya untuk tidak diterima jadi kondektur di mana pun," ungkap Benny saat dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).
Tak hanya itu, disampaikan Benny, pihaknya pun menyerahkan sepenuhnya dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum kondektur terhadap penumpang ke pihak kepolisian. Termasuk mempersilahkan penumpang tersebut untuk melakukan laporan kepolisian.
"Sebetulnya itu tidak perlu terjadi (pemukulan), enggak boleh kita biarkan karena itu kriminal, dan itu ranahnya kepolisian. Silahkan bila korban mau melapor kalau merasa dirugukan, silahkan melapor ke kepolisian karena itu tindak penganiayaan, memukul itu sudah masuk penganiayaan, bahkan di videonya itu sudah jelas memukul," tegasnya.
Atas insiden tersebut, Benny mengaku pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembinaan kepada seluruh manajemen PO bus di Provinsi Banten agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Kita sudah minta untuk terus melakukan pembinaan kepada seluruh manajemen PO bus, dan dalam waktu dekat saya juga akan mengumpulkan seluruh PO itu. Semua kita akan evaluasi," tandasnya.
Kontributor: Yandi Sofyan