Tinggalkan Bahan Bakar Fosil, Anak Perusahaan PT Krakatau Steel Luncurkan ERIKS

PT KDL resmi meluncurkan Produk Energi Terbarukan bernama Empowering Renewable Energy of Indonesia with Krakatau Solution (ERIKS).

Hairul Alwan
Jum'at, 23 Desember 2022 | 19:33 WIB
Tinggalkan Bahan Bakar Fosil, Anak Perusahaan PT Krakatau Steel Luncurkan ERIKS
Peresmian ERIKS yang merupakan energi baru terbarukan yang dibuat PT KDL, Jumat (23/12/2022). [IST]

SuaraBanten.id - Jelang akhir tahun 2022 PT Krakatau Daya Listrik atau PT KDL yang merupakan anak perusahaan PT Krakatau Steel resmi meluncurkan produk energi terbarukan. PT KDL resmi meluncurkan Produk Energi Terbarukan bernama Empowering Renewable Energy of Indonesia with Krakatau Solution (ERIKS).

Diketahui, ERIKS merupakan produk energi pembangkit tenaga listrik yang tidak lagi menggunakan fosil sebagai bahan bakarnya. Karena itu, Dirut PT Krakatau Steel Silmy Karim pun mengapresisi produk tersebut.

Direktur Utama PT KDL Nandang Hariana mengatakan, manfaat dari Energi Baru Terbarukan yakni lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran udara, kerusakan lingkungan akibat eksplorasi, dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan energi cenderung lebih murah karena sumber energinya tersedia secara gratis.

"Biaya pemeliharaan atau perawatan yang dibutuhkan juga lebih murah karena peralatan yang digunakan bisa dikatakan cukup sederhana," ungkap Nandang di Kantor PT KDL di Kawasan Krakatau Steel, Jumat (23/12/2022).

Nandang berharap, dengan pelucuran produk ERIKS, masyarakat Industri dan perumahan dapat menggunakan produk-produk Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan kemudahan akses.

Baca Juga:Beredar Surat Edaran yang Menyebut Potensi Tsunami di Pandeglang Banten, BMKG: Kami Tidak Pernah Keluarkan Rilis Itu

Selain meresmikan ERIKS, PT KDL juga meresmikan beberapa project EBT yang diselenggarakan sepanjang 2022 yang diantaranya, PLTS Rooftop KPI 310 kWp, PLTS Rooftop KBS 22 kWp, PLTS Residential 6 kWp, PLTS Terapung Waduk Kerenceng.

Dalam kesempatan itu, PT KDL juga mengesahkan perubahan nama PT Mitra Rakata ke PT Krakatau Sarana Energi (PT KSE) serta hasil renovasi Kantor Jakarta dan Kantor Pusat Cilegon yang mendukung tema Business Transformation to Support Sustainable Renewable Energy.

Nandang mengungkapkan, PT KDL dulunya merupakan perusahaan pembangkit listrik. Kemudian pihaknya menyadari bahwa pembangkit listrik KDL berbahan bakar fosil, yakni gas.

“Kami sama-sama menyadari suka atau pun tidak, ketersediaan fosil itu akan habis,” katanya disela-sela acara.

Sebagai upaya akan hal tersebut, PT KDL akhirnya mulai mengembangkan bisnisnya yang tidak lagi hanya seputar pembangkit tenaga listrik.

Baca Juga:Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Akhir Tahun! Tinggi Gelombang Perairan Banten Capai 6 Meter

Pihaknya menambah pengembangan bisnis menjadi 3 pilar bisnis, yakni pembangkit listrik, jasa kelistrikan, serta energi baru terbarukan.

“Nah, yang di launcing har ini adalah Energi Terbarukan, energi ini brandnya bernama ERIKS. Di mana pun kami membangun, entah itu PLTS Rooftop, PLTS Terapung, brandnya tetap ERIKS,” ujarnya.

Sementara itu, Priharto Dwinugroho saat sambutan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas usaha PT KDL. Ia juga mendukung program pemerintah dalam membangun ekosistem EBT di lingkungan industri dan residensial.

“Program-program yang dijalankan oleh PT KDL sesuai dengan target pemerintah untuk mulai menyosialisasikan penggunaan Panel Surya dan teknologi ramah lingkungan di kawasan industri maupun di lingkungan rumah,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim menyambut positif langkah PT KDL meresmikan ERIKS.
Silmy mengaku sangat mendukung dinamika inovasi bisnis yang dilakukan PT KDL hingga saat ini.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi untuk PT KDL yang telah menjalankan bisnis EBT sebagai salah satu bisnis yang dikedepankan. Hal ini juga menjadi pemenuh Key Performance Indicator atau KPI di PT KS karena menjadi bentuk dukungan pada program BUMN dalam menjalankan bisnis ramah lingkungan,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Silmy Karim menekankan saat ini tidak hanya BUMN. Semua industri baik di dalam dan luar negeri berlomba-lomba menjalankan bisnis EBT demi meningkatkan Carbon Credit yang baik.

“Jadikan Carbon Credit ini menjadi peluang untuk bangkit dan jaya,” kata Silmy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini