Minyak Goreng Kemasan di Kota Cilegon Masih Langka, Warga: Mending Gak Usah Masak Sekalian

Berdasarkan penelusuran Suara.com di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon. Tidak sedikit toko sembako yang kehabisan stok minyak goreng kemasan di lapaknya.

Andi Ahmad S
Sabtu, 19 Maret 2022 | 06:55 WIB
Minyak Goreng Kemasan di Kota Cilegon Masih Langka, Warga: Mending Gak Usah Masak Sekalian
Stok minyak goreng kemasan di salah satu toko berjejaring di wilayah Kasihan, Bantul, Jumat (18/3/2022). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraBanten.id - Meskipun harganya sudah dilepas ke mekanisme pasar, namun minyak goreng dalam kemasan masih sulit ditemukan di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon. Sementara, minyak goreng curah yang tersedia di tingkat pedagang eceran masih di atas harga eceran tertinggi (HET).

Berdasarkan penelusuran Suara.com di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon. Tidak sedikit toko sembako yang kehabisan stok minyak goreng kemasan di lapaknya.

Bahkan, itu kosong sejak dua minggu terakhir. Hal itu terjadi karena tidak ada kiriman sama sekali dari agen. Padahal, harganya saat ini sudah mencapai Rp 24.500 perliter.

"Wah, udah engga jual mas, minyak goreng kemasan udah dari dua minggu lebih engga jual, kosong," kata Hasan (39) salah satu pedagang sembako di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga:Pedagang Kecil di Kota Malang Kian Merana Diterpa Harga Minyak Goreng

Sehingga, kata Dia, stok yang tersedia saat ini di lapaknya hanya minyak goreng curah. Namun, Ia menjualnya dengan harga di atas HET yang ditentukan Kementerian Perdagangan seharga Rp 14 ribu perliter.

Ia menyampaikan, harga dari agen masih Rp 15.500 perliter, sehingga dirinya menjualnya minyak curah dengan harga Rp 16.000 hingga Rp 17.000 perliter.

"Jarang ada yang nyari sekarang kalo minyak kemasan, paling carinya minyak curah, kan selisihnya lumayan tuh," terangnya.

Senada, Ningsih (46) seorang pedagang sembako juga mengaku sulit mendapatkan stok minyak goreng dalam kemasan. Ia mengaku baru akan mendapatkan kiriman dari agen pekan depan.

"Ini paling tinggal beberapa kemasan, ini juga stok lama," ungkapnya.

Baca Juga:Harga Minyak Goreng Diserahkan Pada Mekanisme Pasar, Fraksi PKS: Pemerintah Telah Menyerah ke Mafia

Kondisi serupa terjadi di beberapa toko kelontong yang berada di Jalan Ki Wasyid, Jombang, Kota Cilegon. Salah seorang pedagang, Rahman (38) mengaku baru hari ini Ia mempunyai stok minyak goreng curah.

"Ini juga baru dapet hari ini, minyak curah dari agen. Seminggu kemarin mah engga ada stok katanya," jelas Rahman.

Rahman mengaku tidak mendapatkan pasokan minyak goreng kemasan dua minggu hari terakhir. Sehingga, kata Dia, stok di lapaknya terjadi kekosongan.

"Padahal infonya harga minyak goreng kemasan udah naik jadi Rp 24 ribu perliter, tapi saya kontek agen katanya masih kosong," tuturnya.

"Kebanyakan pembeli mintanya curah semua, karena kan lumayan agak murah harganya, fungsinya mah sama," ucapnya seraya tertawa.

Sulitnya mendapatkan minyak goreng kemasan di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon dikeluhkan para pembeli.

Salah satunya Iswati (52), seorang pedagang uduk dan gorengan yang berjualan di pertigaan Jombang, Kota Cilegon. Selain sulit didapat, kata Dia, harganya pun mencekik.

"Paling belinya minyak curah aja, kalo kemasan mahal, abis di minyak nanti, apalagi saya jualan gorengan," terangnya.

Ia juga berharap, agar pemerintah dapat menstabilkan harga minyak goreng dalam kemasan sebelum memasuki bulan puasa. Jika tidak, lanjut Iswati, warungnya bisa bangkrut.

"Iya kalo bisa mah pemerintah turunin harga lagi, biar stabil. Kalo harganya sampe Rp 50 ribuan mah atuh bisa bangkrut saya, bisa berenti jualan," ungkapnya.

"Sedih lah, sekarang harganya Rp 24-25 ribu perliter. Apalagi di supermaket, diatas Rp 50 ribu semua," ujarnya.

Senada, Rini (38) pembeli asal Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon mengaku terpaksa beralih ke minyak curah karena minyak goreng dalam kemasan tidak mampu untuk dibeli.

"Iya, kemarin sempet mau beli di Indomaret, dipasar atau di warung kan udah susah, itu harganya ada yang sampe Rp 70 ribu 2 liternya, mending gausah masak sekalian kata saya," cetusnya.

Namun, karena dengan kondisi yang seperti itu, akhirnya Ia terpaksa membeli minyak curah yang menurutnya masih di harga normal.

"Akhirnya paling beli curah dipasar atau warung, untuk kebutuhan keluarga aja, goreng gorengan buat anak," tutupnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini