Kisah Wanita Tua Jaga Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Tangerang, Namanya Maimunah

Jalur perlintasan kereta api itu sudah bertahun-tahun dibiarkan tanpa palang. Untuk mengantisipasi kecelakaan, wanita tua jaga perlintasan kereta api.

Hairul Alwan
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 09:11 WIB
Kisah Wanita Tua Jaga Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Tangerang, Namanya Maimunah
Penjaga rel tanpa palang pintu [Bantenhits.com]

SuaraBanten.id - Rawan kecelakaan, kata itu mungkin bisa menggambarkan jalur perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Kebasiran, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Jalur perlintasan kereta api itu sudah bertahun-tahun dibiarkan tanpa palang. Untuk mengantisipasi kecelakaan, wanita tua jaga perlintasan kereta api.

Wanita beranama Maimunah menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut.

Diketahui, Comuter Line (KRL) jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang maupun dari arah sebaliknya selalu melintas melalui perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut. Kerenanya hal tersebut membuat jalan sekitar rawan kecelakaan.

Baca Juga:Viral Warga Solear Tangerang Duel dengan King Cobra Sepanjang 6 Meter

Terlebih, volume kendaraan yang melintas di jalur ini cukup padat. Bahkan menurut warga sekitar kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan roda dua maupun roda empat sudah sering terjadi.

Untuk mengantisipasi kecelakaan, warga sekitar bersepakat melakukan penjagaan di depan rel setiap hari. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pengguna jalan yang melintas.

Sekali dalam seminggu, warga dari kampung Kebasiran RT 01 RW 06 dan RT 02 RW 05 mendapat giliran untuk melakukan pengamanan lalu lintas. Salah seorang warga yang rutin menjaga jalur lintas kereta api ini adalah Maimunah, seorang nenek berusia 60 tahun.

“Setiap hari kalau dapat giliran jaga saya berdiri di sini dari jam dua siang sampai sore. Kadang-kadang sendiri kadang ditemenin sama anak. Kalau lagi ada urusan biasanya gantian sama suami,” Kata Maimunah kepada BantenHits, Rabu 6 Oktober 2021.

Menjaga jalur lintas kereta api tanpa palang bukanlah perkara mudah. Maimunah yang sama sekali tak punya pengalaman sebagai penjaga jalan lintas (PJL) kereta api itu mengaku hanya bermodalkan insting semata.

Baca Juga:Nyalip Truk Dari Kiri, Pemotor Masuk Kolong Hingga Tewas Terlindas

Caranya, dengan memperhatikan lampu peringatan yang ada di pinggir rel. Jika lampunya sudah berwarna hijau itu artinya akan ada kereta api yang melintas.

Telinga nenek tua ini juga harus selalu siaga dan waspada. Agar suara klakson yang dibunyikan oleh masinis kereta dari kejauhan bisa terdengar.

“Tahu kereta datang itu melihat kode lampu hijau dan suara klakson kereta untuk patokannya,” terangnya

Saat kereta api mulai mendekat, bambu alakadarnya yang dijadikan palang dia turunkan hingga melintang di tengah jalan. Dengan sigap, nenek bersuamikan anggota Linmas ini pun langsung menyetop para pengguna jalan yang hendak menyeberang melintasi rel.

Ketika lintasan kereta dirasa sudah aman, baru kemudian ia menaikan kembali bambu yang diikat dengan tali seadanya itu agar para pengendara bisa melanjutkan perjalanannya.

“Sebenarnya ada rasa takut juga tapi apalagi kereta yang lewat cukup kencang. Tapi mau gimana lagi. Karena sebelum dijaga dulu sering ada kecelakaan. Pengendara motor dan mobil pernah ditabrak kereta,” ungkapnya.

Namun, rasa lelah Maimunah sedikit terobati ketika ada pengemudi yang memberikan uang receh ke dalam wadah yang dia sodorkan ke pengendara yang lewat.

Meski yang diterimanya cuma uang koin lima ratusan dan beberapa lembar uang kertas yang sudah lecak. Baginya Keselamatan para pengguna jalan tetap menjadi prioritas. Entah berapa banyak nyawa yang sudah diselamatkan.

“Nggak nentu sih sehari dapat berapa kalau ramai bisa 30 ribuan ya diambil buat yang jaga aja. Dipakainya untuk keperluan sehari-hari,” ucapnya

Ia juga mengungkapkan, sebelum dijaga oleh warga jalur perlintasan kereta api di kampungnya itu terbilang rawan kecelakaan. Insiden maut yang merenggut nyawa pengendara yang tertabrak kereta api sering terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini