Marak Mural Bernada Kritik di Tangerang, Terbaru 'Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan'

"Iya benar (ada mural). Tapi sudah dihapus Selasa kemarin (17/8). Dihapus karena itu dilahan orang, pintu masuk gerbang orang. Jadi bukan pada tempatnya," kata Syafrudin.

Hairul Alwan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 06:55 WIB
Marak Mural Bernada Kritik di Tangerang, Terbaru 'Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan'
Mural bernada kritik di Kota Tangerang, Rabu (19/8/2021). [SuaraBanten.id/Muhammad Jehan Nyrhakim]

SuaraBanten.id - Belakangan ini mural bernada kritik banyak ditemukan di Tangerang. Terbaru mural bertuliskan 'Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan' terpampang di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Ciledug.

SuaraBanten.id melansir akun @laporanjurnalis, Rabu (18/8/2021) terlihat beberapa warga telah menghapus mural bernada kritik tersebut.

Diketahui, sebelumnya di Batuceper Tangerang juga sempat ada mural bergambar Jokowi 404:Not Found. Namun, mural tersebut juga sudah dihapus. Jauh sebelum ini di Tangerang juga viral mural bertuliskan 'Tuhan Aku Lapar'

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Camat Ciledug, Syarifudin membenarkan adanya mural tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Ciledug, Kota Tangerang.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG 19 Agustus 2021 Tangerang Banten

Meski demikian, ia mamaparkan mural tersebut telah dihapus Selasa (17/8/202) lantaran mural itu dibuat di lahan milik orang lain.

"Iya benar (ada mural). Tapi sudah dihapus Selasa kemarin (17/8). Dihapus karena itu dilahan orang, pintu masuk gerbang orang. Jadi bukan pada tempatnya," kata Syafrudin saat dihubungi, Rabu (18/8/2021) malam.

Syafrudin mengaku tidak mengetahui siapa pembuat mural tersebut. Sebabnya, ia baru mendapatkan laporan adanya mural teraebut Selasa, (17/8) kemarin.

"Itu saya enggak tau, kita masih cari tahu. Kita dapat informasi dari warga. Kita lihat benar ada," katanya.

Dalam kesempatan itu, Syafrudin berharap kepada para kreatifitas seni ini untuk tidak membuat mural di lahan orang.

Baca Juga:Pledoi Terdakwa Kasus Mafia Tanah 45 Hektare Minta Bebas, Warga: Dia Aktor Intelektual

"Kita boleh berinovasi, berkreasi tapi di tempat yang benar. Jangan dilahan orang, pintu masuk orang,"

Syarifudin juga mengaku akan menyiapkan lahan kosong mural di wilayahnya untuk mencegah terjadinya penyaluran kreatifitas liar.

"Sebenarnya mereka punya kreativitas yang bagus. Cuma penempatannya saja yang kurang tepat," ujar Syarifudin.

Syarifudin juga mengakui, pihaknya masih mencari wilayah yang akan dijadikan lahan kreatifitas untuk membuat mural tersebut.

"Kita sedang mencari tempatnya. Kita kesulitan untuk mencari tempat itu, karena keterbatasan lahan kita," katanya.

Dalam kesempatannya, ia berharap lahan yang disediakan nanti, bisa dimanfaatkan dengan tulisan yang membangun atau memberikan motivasi masyarakat.

"Kalau kita sudah sediain tempatnya, harusnya nanti buat karya yang sifatnya membangun. Bukan kritik yang pedas dan memojokan lembaga," tutupnya

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini