“Siapapun yang berakal sehat akan tahu bahwa saya sedang menyindir mereka yang lazim mengangkat identitas keagamaan atau ras atau etnik sebagai faktor penentu dalam menilai seseorang,” jelas Ade.
Ia lantas menyinggung bahwa cuitan sindirannya itu diinterpretasikan banyak orang sebagai provokasi memecah belah bangsa.
Ade menyebut bahwa beberapa tuduhan itu datang dari politisi Partai Demokrat, Roy Suryo dan aktivis media sosial, Ismail Fahmi.
Maka, Ade pun menegaskan bahwa tidak ada satupun dari unggahannya yang mendorong pemecahbelahan.
Baca Juga:Novel Bamukmin Sebut Rezim Kesetanan, Pancasila dan Agama Kedok Komunisme Gaya Baru
Menurutnya, salah satu alasan mengapa banyak orang kepadanya adalah karena salah interpretasi.
“Ya memang tidak semua cukup pintar untuk membaca sindiran,” pungkas Ade.