Yahya Waloni Sebut PPKM Darurat Senjata Politik: Strategi Komunis Ukur Persatuan Islam

Yahya Waloni sebut PPKM Jawa-Bali untuk mengukur persatuan umat Islam di Pulau Jawa yang jumlah penduduk dan muslimnya terbanyak.

Hairul Alwan
Jum'at, 16 Juli 2021 | 08:25 WIB
Yahya Waloni Sebut PPKM Darurat Senjata Politik: Strategi Komunis Ukur Persatuan Islam
Tangkapan Pendakwah Yahya Waloni. [YouTube/An-Najah T]

SuaraBanten.id - Ustaz Yahya Waloni angkat suara soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

Yahya Waloni sebut PPKM darurat senjata politik. Bahakan Yahya Waloni sebut PPKM Darurat Strategi komunis.

Yahya Waloni sebut PPKM Jawa-Bali untuk mengukur persatuan umat Islam di Pulau Jawa yang jumlah penduduk dan muslimnya terbanyak.

Tak hanya itu, Yahya Waloni sebut PPKM lukai umat Islam mengingat saat hari Idul Adha masih diberlakukan PPKM.

Baca Juga:Ustaz Yahya Waloni Sebut PPKM Darurat Strategi Komunis, Ferdinand: Dia Emang Sampah!

“Kita semua tahu tanggal 20 Juli adalah pelaksanaan hari besar Islam, untuk peringati hari raya kurban Idul Adha,” kata Yahya Waloni, dikutip dari terkini.id-Jaringan Suara.com, Jumat (16/7/2021).

Menurut Yahya Waloni, setiap hari besar Islam pemerintah selalu berdalih dengan alasan Covid-19 menjelang perayaan tersebut.

“Ini mengapa tiap pelaksanaaan besar Islam selalu dikopat-kopitkan,” lanjutnya.

Yahya Waloni kemudian menilai bahwa kebijakan tersebut hanya semata-mata senjata politik saja.

“PPKM Jawa-Bali ini cuma senjata politik, kalau kita lihat dari analisis politik, penduduk terbesar Indonesia itu di Pulau Jawa. Dan umat Islam juga besar di Jawa,” terangnya

Baca Juga:Viral Kades Tak Percaya Covid-19, Hina Pejabat Hingga Sebut Zaman PKI Lebih Enak

“Nah, jangan sampai mereka bisa mengukur kekuatan muslim di RI. Sebab kalau Pulau Jawa dan Bali sudah bisa dipetakan, maka Insya Allah akan mudah bagi mereka menguasai Indonesia.” sambung penceramah berdarah Sulawesi itu.

Yahya Waloni bahkan menilai bahwa kebijakan ini juga merupakan strategi Komunis untuk mengukur persatuan dan kesatuan Umat Islam.

“Karena yang paling ditakuti Komunis adalah persatuan Umat Islam,” tegasnya.

“Apakah kalian berdiam diri lihat agama kalian diganggu? Kata Buya Hamka, barang siapa berdiam diri agamanya diganggu gantilah pakaianmu dengan kain kafan, lebih baik mati saja.” tuturnya.

Ia kemudian mengajak umat Islam agar merapatkan barisan dan bersatu untuk melawan permecah belah umat Islam.

“Mari rapatkan barisan kita bela agama ini. Dunia tak akan selamatkan kita, hanya iman dan amal soleh yang selamatkan kita. Ingat, jangan kamu taat pada perintah-perintah orang kafir,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini