SuaraBanten.id - Petugas vaksin Cilegon ngamuk saat proses vaksinasi. Petugas vaksin Cilegon ngamuk gegara warga berkerumun saat antre cetak sertifikat vaksinasi.
Petugas vaksin ngamuk di area pembagian sertifikat vasksinasi. Petugas vaksin tegur warga berkerumun saat menunggu sertifikat dibagikan. Petugas vaksin ancam tak bagikan sertifikat vaksinasi.
Salah satu petugas vaksinasi dari Dinkes Cilegon ngamuk kepada warga, karena melihat kerumunan saat cetak sertifikat vaksin.
Petugas Dinkes Cilegon ngamuk di ruang observasi alun-alun Kota Cilegon, saat berlangsung vaksinasi massal yang diselenggarakan Dinkes atau Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Rabu (16/6/3021).
Baca Juga:WARNING Hotel Yasmin Penuh! Camat Siapkan Rumah Kosong untuk Karantina Pasien COVID-19
Pantauan SuaraBanten.id, Warga yang sudah disuntik vaksin langsung menyerahkan KTP ke loket observasi, untuk dilakukan cetak sertifikat vaksin.
Tampak ingin buru-buru mendapatkan sertifikat vaksin, warga langsung merangsek ke loket untuk menyerahkan KTP ke petugas dengan harapan sertifikat langsung di cetak.
Kursi tunggu yang sudah disiapkan Petugas Dinkes Cilegon pun nampak tidak cukup. Warga memilih berdiri, dan duduk di lantai tenda untuk menunggu giliran.
Ada sebanyak 6 loket cetak sertifikat yang sudah disiapkan, Dinkes Cilegon tampak kewalahan menangani warga. Lantaran tidak ingin melihat adanya kerumunan, salah satu petugas Dinkes Kota Cilegon langsung mengambil alih micropon.
"Mundur-mundur ke belakang, kalau berkerumun seperti ini engga usah. Mundur satu-satu," tegas dengan suara keras kepada warga, salah satu petugas Dinkes yang menggunakan baju warna merah hati yang belum diketahui namanya.
Baca Juga:Antrean Mengular, Peserta Vaksin di Tangsel Diminta Bubar Usai Berdiri Dua Jam
Dirinya pun mengancam, jika masih terlihat berkerumun di depan loket percetakan sertifikat pihaknya tidak akan mencetak sertifikat kepada warga.
"Mundur-mundur. Kalau masih seperti ini mendingan KTP nya dibawa aja dan engga akan kami cetak. Bapak mundur pak, satu-satu. Bapak diam aja gak usah ikut-ikutan," tegasnya dengan suara keras.
Dirinya pun menanyakan satu-satu kepada warga yang yang akan menyerahkan KTP ke petugas.
"Bapak dari mana, kalau dari Lampung taro sini pak, dari serang taro sini pak. Bapak jangan semua maju taro sini aja pak. Saya yang panggil satu-satu," ujarnya menunjuk ke meja.
Lantaran makin merangsek, petugas pun makin keras mengeluarkan suara dari micropon dan tambak terlihat kesal.
"KTP nya taro sini pak, terus bapak kembali ke sana. Satu-satu, satu-satu, balik ke belakang, balik ke belakang. Kalau masih kaya gini mendingan gak usah di cetak sertifikat nya," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinkes Cilegon Dana Sujaksani mengatakan, tentunya hal itu perlu dilakukan oleh petugas, agar tidak terjadi kerumunan dan malah menimbulkan cluster.
"Harus kita harus tegas, kita juga sudah siapkan satgas Covid-19 untuk mengawal berlangsungnya vaksin masal ini," katanya.
Kata dia pihaknya juga sudah menyiapkan pengamanan untuk keberlangsungan vaksinasi masal.
"Kita sudah siapkan personel juga, dari Polisi, Pol PP, dishub," ujarnya.
Meski ada ancaman dari petugas untuk tidak akan mencetak sertifikat vaksin. Dana menjelaskan, hal itu hanya sebatas imbauan kepada warga untuk tidak terjadi kerumunan.
"Engga itu hanya imbauan kepada warga. Setiap pelaksanaan kita akan evaluasi nanti, apa ada penambahan," pungkasnya.
Kontributor : Adi Mulyadi