Dipotong Gaji 50 Persen Dampak Pandemi, 5.800 Pilot dan Karyawan Garuda Hanya Bisa Pasrah

Dipotong gaji hingga 50 persen lantaran dampak Pandemi Covid-19. Ribuan pilot dan karyawan garuda hanya bisa pasrah.

Hairul Alwan
Jum'at, 11 Juni 2021 | 20:05 WIB
Dipotong Gaji 50 Persen Dampak Pandemi, 5.800 Pilot dan Karyawan Garuda Hanya Bisa Pasrah
Ilustrasi maskapai Garuda Indonesia. (Dok : Kemenpar)

SuaraBanten.id - Sebanyak 5.800 pilot dan karyawan Garuda dipotong gaji hingga 50 persen lantaran dampak Pandemi Covid-19. Ribuan pilot dan karyawan garuda hanya bisa pasrah.

Pilot dan karyawan dipotong gaji lantaran dampak Pandemi Covid-19. Pemotongan gaji pilot dan karyawan 50 persen. Dalam kondisi tersebut, Pilot dan karyawan garuda hanya bisa pasrah.

Koordinator Sekretariat Bersama Pilot dan Karyawan PT Garuda Indonesia, Tommi Tampaty menyebut, sebanyak 5800 pilot dan karyawan mengaku pasrah gajinya dipotong sejak April 2020.

Meski demikian, hingga saat ini tidak gejolak internal antara pihak karyawan dengan manajemen

Baca Juga:Dinsos Sebut Bantuan Sosial Tunai untuk Kabupaten Penajam Dihentikan Pemerintah Pusat

"Iya, ada pemotongan 50 persen dan sebagainnya, apapun itu, kita harus bersedia karena kondisi, " ujar Tommi saat dikonfirmasi, Jumat (11/6/2021).

Koordinator Sekretariat Bersama Pilot dan Karyawan PT Garuda Indonesia, Tommi Tampaty memberi keterangan pers. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]
Koordinator Sekretariat Bersama Pilot dan Karyawan PT Garuda Indonesia, Tommi Tampaty memberi keterangan pers. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

"Meski ada potongan, tidak gejolak internal antara pijak karyawan dengan manajemen, " katanya.

Dalam kesempatan itu, Tomi juga mengatakan sikap menerima potongan adalah bentuk pengorbanan. Hal tersebut dilakukan agar keberlangsungan operasional maskapai plat merah tersebut tetap berlangsung.

“Pengorbanan ini demi keberlangsungan Garuda dan tetap mendukung Garuda ini diselamatkan,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, PT Garuda Indonesia dikabarkan memiliki hutang sebesar Rp70 triliun. Hal ini pun mendapatkan tanggapan dari Menteri BUMN Erick Thohir. Ia berjanji tidak akan membiarkan permasalahan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berlarut-larut.

Baca Juga:Harga Mobil Baru Skema PPnBM 50 Persen, Berapa Harga Toyota Raize?

Mantan Bos Klub Inter Milan ini menjelaskan, permasalahan Garuda tidak lepas dari kondisi dunia yang dihantam Pandemi Covid-19, sehingga memberi dampak pada industri penerbangan di Indonesia.

"Industri penerbangan mau yang punya pemerintah atau swasta sangat terdampak. Tentu kita tidak boleh menutup diri atau berdiam diri, kita harus melakukan terobosan, harus melakukan perbaikan, tidak mungkin didiamkan," ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini