SuaraBanten.id - Setiap orang pasti menginginkan frumah impian bersama keluarganya, termasuk para milenial. Kali ini SuaraBanten.id menyuguhkan tips beli rumah impian meskipun kita masih berada ditengah Pandemi Covid-19.
Milenial mesti tau tips ini, terlebih bagi yang sangat bersemangat ingin mempunyai rumah sendiri. Meski harga rumah terbilang tidak murah, milenial tentu tetap berupaya mewujudkan untuk memiliki rumah sendiri.
Namun, tak sedikit juga mileniial yang pesimis mempunyai rumah impiannya sendiri. Terlebih dalam kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini yang berdampak pada berkurangnya pendapatan, bahkan tak sedikit yang kehilangan pekerjaan.
Tapi, jangan sedih milenial, bukan hal yang mustahil kok untuk bisa memiliki rumah impian di tengah pandemi Covid-19. Kalian, bisa memanfaatkan lima tips di bawah ini untuk mengakuisisi rumah impian kalian:
Baca Juga:Kecewa dengan Bima Arya, Habib Rizieq: Jangan Sakit Saya Dijadikan Panggung Politik
1. Menabung Otomatis untuk DP
Kita tahu kebiasaan generasi milenial saat ini adalah pengeluaran gaya hidup yang tinggi. Untuk menyiasatinya pastikan Anda langsung menabung setelah menerima gaji.
Anda bisa memanfaatkan layanan perbankan yang memotong rekening secara otomatis dalam jumlah dan waktu tertentu setiap bulan untuk diinvestasikan misalnya dalam instrumen Reksadana. Dengan membuat prosesnya otomatis, Anda akan dengan sendirinya menabung secara regular.
2. Riset Online dan Datangi Pameran
Karena generasi milenial lebih mengerti teknologi, maka Anda bisa manfaatkan keberadaan situs-situs properti. Kenali lokasi properti, harga, fasilitas, dan potensi hunian.
Baca Juga:Di Tengah Pandemi, Pendapatan Bank DKI Alami Peningkatan
Selanjutnya jika ada pameran properti, Anda pun bisa dengan lebih untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan hunian yang sesuai. Dari sini Anda juga bisa berkonsultasi dengan beberapa agen properti untuk sekaligus mendapatkan informasi atau masukan tentang proyek-proyek baru yang terjangkau.
3. Status Kerja Tetap
Jika ingin punya rumah dalam waktu dekat, pastikan kamu tidak pindah-pindah kerjaan. Minimal tercatat 2 tahun bekerja atau setidaknya sudah diangkat karyawan tetap. Ini akan mempermudah kamu untuk memenuhi persyaratan administrasi.
4. Program Cicilan DP
Kesulitan generasi milenial untuk memiliki rumah adalah tidak memiliki uang muka yang cukup.
Untuk masalah ini, Anda bisa ikut program cicilan DP. Program ini biasanya diinisiasi oleh developer. Setelah uang muka dilunasi, barulah calon pembeli mengajukan kredit ke bank.
5. KPR Tenor Paling Panjang
Masalah generasi milenial adalah DP kecil dan kemampuan mencicil pinjaman juga kecil. So, harus bagaimana ?
Bagi yang masih muda dan baru masuk bekerja, mereka memiliki fleksibilitas tenor KPR. Bisa mengambil kredit dalam jangka waktu panjang.
Bank umumnya menetapkan masa usia pensiun 55 tahun atau sesuai ketentuan di masing-masing Perusahaan sebagai batasan tidak boleh mencicil kredit lagi. Artinya, para pekerja muda punya kesempatan mengambil masa pinjaman yang maksimal.
Saat ini, bank yang paling lama memberi pinjaman KPR adalah dalam jangka waktu 25 tahun. Anda yang masih berusia dibawah 30 tahun bisa memanfaatkan masa tenor sepanjang itu.
Kenapa tenor menjadi penting? Karena tenor yang panjang menurunkan jumlah cicilan per bulan. Meski beban bunga yang peminjam harus bayarkan makin bengkak namun ingatlah bahwa nilai tanah dan bangunan tipikalnya selalu meningkat tiap tahun? Maksudnya?
Menurut banyak financial planner, tidak masalah berhutang pada asset yang nilainya terus meningkat karena ujungnya Anda akan untung akibat kenaikkan nilai asset yang lebih besar dari bunga kredit yang harus dibayar.
Namun, dalam memilih KPR harus jeli, pastikan bank penyedia KPR adalah bank terkemuka yang berpengalaman mengelola urusan finansial, terutama produk KPR. Salah satu pilihan terbaik untuk solusi pembiayaan perumahan Anda adalah Mandiri KPR
Berbagai keuntungan spesial ditawarkan oleh Mandiri KPR kepada Anda, antara lain Suku Bunga Spesial mulai dari 3,88 persen fix 1 tahun pertama, 4,88 persen fix 3 tahun, 6,86 persen fix 5 tahun, dan 8,88 persen fix 10 tahun dengan syarat dan ketentuan berlaku.