Lia Eden, Pimpinan Salamullah Meninggal Dunia

Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang.

Hairul Alwan
Minggu, 11 April 2021 | 14:05 WIB
Lia Eden, Pimpinan Salamullah Meninggal Dunia
Lia Eden (Komunitas Salamullah)

SuaraBanten.id - Lia Eden, Pimpinan Komunitas Salamullah meninggal dunia. Lia Aminuddin nama asli Lia Eden meninggal dunia, Jumat (9/4/2021) lalu.

Informasi Lia Eden meninggal dunia diketahui dari akun Facebook Serikat Jurnalis untuk keberagaman (Sejuk), Minggu (14/4/2021).

Berikut isi postingan di akun Facebook Sejuk :

Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang.

Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4). 

Baca Juga:Profil Lia Eden, Pimpinan Salamullah Meninggal Dunia

Lia Eden (Komunitas Salamullah)
Lia Eden (Komunitas Salamullah)

Paduka Bunda Lia Eden, demikian para pengikutnya menyapa, bersama komunitas Salamullahnya adalah simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan Pasal Penodaan Agama.

Ikhtiar teguh memegang imanmu sampai akhir hayat adalah perjuangan warga untuk mengingatkan dan menagih negara agar menghormati serta memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak-hak beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara.

Lia Eden
Lia Eden

Lia Eden lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947. Lia Eden mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 Agama Samawi; Yudaisme, Kekristenan, dan Islam dan juga menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya.

Baca Juga:Dinyatakan Sesat, Ini Penjelasan Salamullah dan Enam Aliran Lainnya

Lia Eden secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi. Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional.

Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.

Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's Edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.

REKOMENDASI

News

Terkini