Kisah Aiptu Paruhuman Rangkuti, Usaha Bebek Petelur Omzet Hingga Rp18 Juta

Paruhuman merupakan salah satu contoh polisi yang sukses menjalani bisnis. Usaha beternak bebek petelur yang sudah ia jalani selama dua tahun terakhir.

Hairul Alwan
Rabu, 07 April 2021 | 07:35 WIB
Kisah Aiptu Paruhuman Rangkuti, Usaha Bebek Petelur Omzet Hingga Rp18 Juta
Aiptu Paruhuman Rangkuti memberi makan bebek peliharaannya [Ist]

SuaraBanten.id - Selaku anggota Polri, Aiptu H Paruhuman Rangkuti tentu melaksanakan tugasnya mengabdi kepada negara. Namun, pengabdiannya itu tak melunturkan jiwa entrepeneurship yang melekat pada dirinya.

Ia yang sehari-hari bertugas di Satuan Intelkam Polres Serang tetap menjalani usaha yang ia rintis.

Paruhuman merupakan salah satu contoh polisi yang sukses menjalani bisnis. Bagaimana tidak, usaha beternak bebek petelur yang sudah ia jalani selama dua tahun terakhir berhasil mendatangkan pundi-pundi rupiah bahkan jauh lebih besar dari gajinya sebagai abdi negara.

Paruhuman menjalani bisnis ternak bebek petelurnya ini di Komplek Banten Lestari, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Baca Juga:Dear ASN: Nekat Mudik Gubernur Banten WH Ancam Turunkan Pangkat

Menurut pengakuannya, usaha yang dirintisnya itu tidak langsung membuahkan hasil. Ia sempat beberapa kali merintis usaha dan gagal. Terakhir modal puluhan juta rupiah habis saat usaha budi daya ikan lele yang dikelolanya tidak membuahkan hasil.

Saat ini di luar jam tugasnya sebagai personil Satuan Intelkam, di lahan seluas 400 meter persegi bekas budi daya ikan lele yang tidak jauh dari rumahnya di Kampung Lebaksilih, Kelurahan Unyur, Kota Serang, Aiptu Paruhuman Rangkuti menjalan usaha ternak bebek yang diberi nama “The Farm Warohmah”.

Siapa sangka, hanya berbekal pengetahuan yang didapat dari rekan, pria kelahiran Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ini malah sukses berternak bebek. Dengan ketekunannya memelihara bebek, dalam kurun waktu 2 tahun, Aiptu Rangkuti kini mampu meraup omzet mencapai Rp16 hingga Rp18 juta perbulan.

“Jujur saja, saya tidak punya ilmu memelihara bebek tapi berkat bimbingan teman dan pengetahuan yang didapat dari google serta keyakinan yang kuat sekarang sudah dapat ilmunya,” ujar pria yang akrab disapa Rangkuti.

Bapak dua anak ini menceritakan awalnya hanya membeli 300 ekor bebek seharga Rp70.000 per ekor. Selain membeli bebek, dia juga menyiapkan biaya membeli pakan dan vitamin sekitar Rp7 juta untuk kebutuhan makanan ternak selama satu bulan. Untuk pakan bebek ini dibeli dari toko pakan serta dari penggilingan padi.

Baca Juga:Gubernur Banten Wahidin Halim Sholatkan Jenazah Abuya Uci Thurtusi

Rangkuti menceritakan dari 300 ekor bebek bisa menghasilkan paling sedikit 200 butir telur setiap harinya dan mampu meraih pendapatan sekitar Rp5 juta per bulan. Jumlah yang sebenarnya sudah melebihi gaji yang diterima sebagai anggota polisi setiap bulannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini