Prostat, Penyakit di Balik Satpam SMPN 11 Tangsel Meninggal Habis Vaksin

"Punya penyakit dalam, penyakit prostat," ungkap istri Sarmili, Ita Maryani.

Hairul Alwan
Jum'at, 02 April 2021 | 09:55 WIB
Prostat, Penyakit di Balik Satpam SMPN 11 Tangsel Meninggal Habis Vaksin
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)

SuaraBanten.id - Prostat, penyakit di balik Satpam SMPN 11 Tangsel Sarmili (45) meninggal habis vaksin Covid-19.

Sarmili yang tinggal di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong itu meninggal di RSUD Pamulang, Senin (29/3/2021) lalu setalh sakit usai divaksin sinovac di tempat bekerja.

Kabar Sarmili sakit protat dibenarkan istri Sarmili, Ita Maryani (41).

Diketahui, Satpam SMPN 11 Tangsel meninggal habis vaksin Covid-19, Sarmili bagian tubuh belakangnya sempat menghitam setelah beberapa hari sakit usai divaksin.

Baca Juga:Fakta Baru Satpam SMPN 11 Meninggal Habis Divaksin Punya Penyakit Ini

Ita Maryani mengungkapkan, suaminya itu meninggal usai mendapat vaksinasi tahap pertama di tempatnya bekerja yakni SMPN 11 Tangsel.

Kata Ita Maryani, sebelum divaksin kondisi suaminya dalam keadaan sehat dan tidak mengeluhkan sakit.

"Kalau masalah cerita keluarga memang betul. Sebelum divaksin tidak sakit," katanya ditemui di kediamannya Kampung Rawa Mekar Jaya, Serpong, Kamis (1/4/2021).

Meski begitu, Ita mengakui, bahwa suaminya itu memiliki penyakit dalam.

"Punya penyakit dalam, penyakit prostat," ungkapnya.

Baca Juga:Satpam SMPN 11 Tangsel Wafat Usai Vaksinasi, Ini Klarifikasi Pihak Sekolah

Dari informasi yang dihimpun, sebelum meninggal, Sarmili sempat mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit. Semula, Sarmili yang mengalami demam usai divaksin itu dibawa ke RS Medika Serpong, lalu dibawa ke Puskesmas Rawa Buntu karena terkendala alat bantu pernafasan. 

Setelah itu, Sarmili kemudian kembali di rujuk ke RSUD Tangsel di Pamulang karena kondisinya semakin memburuk. Lalu kemudian Sarmili menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (29/3/2021) malam.

Disebut-sebut, Sarmili bahkan mengalami penghitaman kulit seperti terbakar dibagian pundak dan leher. Hal itu pun juga dibenarkan oleh Ita.

"Memang betul," singkatnya membenarkan lantaran tak mau mengingat lagi sakit yang dialami suaminya itu.

Ita menuturkan, dari sejumlah tempat yang menjadi tempat perawatan suaminya itu dilakukan tes swab dan semuanya negatif Covid-19. 

"Hasil swab di rumah sakit negatif 3 kali," tuturnya.

Meski begitu, Ita enggan memaparkan lebih lanjut lantaran dirinya sudah capek dan lelah. Dia dan keluarganya mengaku, ikhlas atas meninggalnya suaminya itu.

"Entah emang udah takdir, udah nasib. Kalau ada ini itu, saya udah sampai ini aja. Saya maaf banget beribu-ribu minta maaf. Pokoknya intinya atas nama keluarga cukup. Saya udah lelah, udah capek. Intinya udah cukup tahu, dari siang bulak-balik ke sini, saya capek. Saya pengen suami saya tenang, saya udah ikhlas," ungkapnya sambil menahan tangis sambil meminta maaf kepada awak media yang meminta konfirmasi.

Peninggalnya Sarmili usai divaksin pun dibenarkan oleh Humas SMPN 11 Kota Tangsel Salim. Menurutnya, Sarmili memang sudah dalam keadaan tidak sehat sebelum divaksin.

Sehingga penyebab meninggal bukan karena vaksin, tetapi karena sudah dalam keadaan tidak sehat.

"Itu yang perlu dikoreksi. Kalau seperti itu seakan-akan penyebabnya vaksin. Yang dari sekolah itu, kami yang berkomunikasi dengan almarhum. (Sarmili) vaksin tanggal 3 Maret 2021 beberapa hari selebum vaksinasi termasuk hari H (vaksinasi) kurang sehat. Itu menurut teman-teman yang sering berinteraksi dengan dia," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (1/4/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini