Fenomena tersebut, kata Max, yang membuat sejumlah kader dipenjara karena kesalahannya.
Akan tetapi, menurutnya masih ada pihak yang selama ini belum tersentuh hukum walau ikut menikmati korupsi Hambalang.
"Sebagian teman-teman yang terlibat menderita, mereka harus masuk karena kesalahan. Tapi, ada yang tak tersentuh hukum, ada yang ikut menikmati tapi sampai hari ini belum tersentuh, semoga segera. Maka kami ingin buka lembaran Hambalang," ungkap Max.
Mengutip Terkini.id-Jaringan Suara.com, Max pun mengklaim tahu persis dengan kasus proyek Hambalang tersebut lantaran lokasi Hambalang berdiri merupakan dapilnya dulu saat masih menjabat anggota DPR.
Baca Juga:Minta Sahkan AD/ART Hasil KLB, Kubu Moeldoko: Batalkan Kepengurusan AHY
"Saya 10 tahun jadi anggota DPR, dan inilah daerah pemilihan saya. Jadi saya tahu apa yang terjadi di sini. Ketika SBY sudah jadi ketua umum, saya tersingkir, tak lagi jadi anggota DPR," ucapnya.
Sebelumnya, Politisi Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Yan Harahap lewat kicauannya di Twitter menyebut Petinggi Demokrat versi KLB sebagai perusak partai.
Bahkan, menurut Yan Harahap, hampir semua kader Demokrat mengetahui hal tersebut.
"Hampir semua kader se-Indonesia sebut dialah 'Perusak Demokrat', dan bersyukur ia telah dipecat. Eh sekarang malah ngaku-ngaku pula mau menyelamatkan Demokrat. Aneh!," ujarnya.
Baca Juga:Demokrat Kubu Moeldoko Minta Proses Hukum Korupsi Hambalang Diteruskan