“Awalnya berat, saya tidak habis pikir bakal punya penyakit kaya gini. Akhir tahun lalu baru terasa,” ujar ED dalam video itu seperti dikutip dari Solopos.com-Jaringan Suara.com.
Kehidupan Baru
Setelah operasi itu, ED harus menjalani kehidupan baru.
Ia tidak pernah tahu kapan ia buang air besar atau sekadar buang angin.
Oleh sebabnya, lubang pada bagian perut itu harus selalu dipasangi alat khusus semacam kantong plastik untuk menampung kotorannya.
Baca Juga:Ayah TKW Asal Tangerang Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Isinya Memilukan
Harga satu alat tersebut terbilang mahal yakni 190 New Taiwan Dolar (NTD) atau setara Rp96.148.
ED biasa mengganti alat itu sekali dalam tiga hari.
Dalam sebulan, rata-rata ia harus merogoh kocek lebih dari Rp900.000 untuk membeli alat tersebut.
Beban itu semakin berat bagi dia karena ED belum mendapat pekerjaan di Taiwan.
Pihak agen masih berusaha mencari pekerjaan buat ED dengan keterbatasan yang ia miliki.
Baca Juga:Momen Heroik Prajurit Selamatkan TKW Pasien Covid-19 yang Coba Bunuh Diri
“Harapan dia masih bisa bekerja demi kasih kahidupan yang lebih layak untuk anaknya. Pihak agensi masih berusaha mencari pekerjaan untuk dia. Harapannya ada majikan yang mau menerima kondisinya seperti itu,” papar Faisal Soh.