SuaraBanten.id - Jajaran kepolisian mulai melakukan penyelidikan terkait Rifna Miladianur (16) salah satu siswa SMK di Kabupaten Brebes yang menjadi korban penyiraman air keras.
Diketahui, remaja putri yang tinggal di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari itu mengalami luka melepuh pada bagian kulit wajah, paha dan keduanya tangannya. Luka itu membuatnya kesulitan untuk bergerak.
Kapolsek Wanasari AKP Mulyono mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait insiden penyiraman air keras pada Rifna.
Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap pelaku yang menyiram remaja penjual kosmetik itu dengan air keras.
Baca Juga:Janjian COD, Siswa SMK di Brebes Disiram Air Keras
Molyono bahkan sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan terkait perkara tersebut.
"Sampai saat ini, ada lima orang yang kami mintai keterangan sebagai saksi," ungkapnya.
"Sekarang masih berlangsung penyelidikan kasus ini. Saksi itu orang-orang menyaksikan kejadian itu dan juga orang-orang yang kenal dengan korban," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Rifna Miladianur (16) warga Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal saat melakukan transaksi cash on delivery (COD).
Karena insiden tersebut, siswa SMK di Kabupaten Brebes itu
menderita luka melepuh di sejumlah bagian tubuhnya.
Baca Juga:Bentrok Tawuran di Cipondoh, Wajah Remaja Disiram Air Keras
Rifna mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada 17 Januari 2021 lalu sekitar pukul 20.30 WIB.
Sebelum kejadian, dirinya yang berjualan kosmetik secara online janjian bertemu dengan seseorang yang mengaku hendak membeli masker wajah.
"Saya COD-an di gapura Desa Sisalam. Saya datang ke lokasi menggunakan sepeda motor. Sampai sana orangnya tidak ada," katanya saat dikunjungi Bupati Brebes Idza Priyanti, Kamis (18/3/2021) seperti dikutip dari Suara.com.
"Terus saya diminta ke utara, saya ke utara arah Puskesmas Sidamulya, katanya yang tidak banyak orang," ujarnya.
Saat perjalanan pulang, Rifna tiba-tiba disiram cairan yang diduga air keras oleh seorang pengendara sepeda motor yang menyalipnya dari belakang.
"Nyiramnya dua kali. awalnya tidak terasa apa-apa tapi waktu sampai rumah rasannya sakit semua kaya kebakar," ujar Rifna.
Usai kejadian tersebut, Rifna hanya bisa terbaring lemah di kasur.
Kondisi Rifna mengundang keprihatinan Bupati Brebes Idza Priyanti.
Idza meminta agar Rifna dirujuk ke RSUD Brebes untuk mendapat perawatan yang lebih memadai.
"Kejadiannya sudah lama, sejak Januari 2021. Namun, kami memang waktu itu belum mengetahui bahwa ada kejadian ini. Kami baru tahu tadi malam," ungkapnya saat mengunjungi kediaman Rifna.
"Ahamdulillah ini sudah mau dirawat di RSUD Bebes, nanti biaya perawatannya ditanggung pemkab. Harapannya dia nanti bisa kembali sehat, kembali pulih, dan dapat melakukan aktivitas lagi," ujar Idza.
"DP3KB ada Pusat Pelayanan Terpadu yang di dalamnya ada kepolisian, dan kejaksaan. Ini untuk melakukan upaya agar pelakunya bisa terungkap dan nantinya pelaku bisa dilakukan tindakan hukum," tandansya.