SuaraBanten.id - Weekend kerap kali menjadi waktu yang tepat untuk para pendaki menaklukan tingginya pegunungan. Gunung Karang yang merupakan gunung tertinggi di Provinsi Banten mungkin salah satu gunung yang wajib ditaklukan para pendaki
Gunung berketinggian 1.778 mdpl ini merupakan gunung berapi tipe B atau gunung yang sudah tidak aktif, meski demikian Gunung Karang tetap memiliki kawah yang masih mengepulkan asap belerang atau gas sulfur.
Kali ini SuaraBanten.id (Jaringan Suara.com) akan mengulas tentang rute perjalanan ke Gunung Karang yang berada di dua wilayah yakni Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten itu dari Jakarta.Ada beberapa pilihan transportasi umum yang bisa digunakan untuk menuju Gunung Karang jika kita memulai perjalanan dari Jakarta. Traveler bisa menuju Gunung Karang menggunakan bus, kereta maupun angkot.
RUTE PERJALANAN
Baca Juga:Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Petani Baros Hingga Hutan dan Gunung Karang
1. Via bus
Traveler bisa naik bus tujuan Kali Deres-Labuan menggunakan bis Murni berwarna dominan Merah atupun Putih atau bis Asli Prima dengan berwarna dominan biru dengan tarif sekira Rp30-35 ribu saat sebelum Pandemi Covid-19.
Namun, saat pandemi tarif bis naik hingga Rp40-50 ribu. Catatan dari SuaraBanten.id sediakan uang pas saat ongkos, karena terkadang kondektur suka mematok ongkos lebih tinggi jika traveler tidak memberikan uang pas.Setelah naik bis, traveler bisa turun di dua pilihan lokasi. Pertama, bisa turun di Pasar Cadasari yang patokannya ada patung badak lalu melanjutkan perjalanan menggunakan ojek melalui Pasir Angin.
Kedua, bisa juga turun melalui Pertigaan Cigadung tepatnya di seberang Hotel Horison yang ada tugu Asmaul Husna. Dari situ traveler juga melanjutkan perjalanan menggunakan ojek via Kampung Juhut ke Kadu Engang.Untuk tarif ojeknya, bisa kurang lebih Rp50 ribu atau sesuai kesepakatan penumpang dan ojek. Namun, mengingat jarak yang ditempuh menanjak dan jauh yakni sekitar 10 kilometer tarif ojek di menuju Kadu Engang memang cukup mahal.
2. Via Kereta Api
Traveler bisa naik kereta api dari stasiun Tanah Abang atau dari stasiun manapun yang melayani rute menuju Stasiun Rangkas Bitung. Dari Stasiun Rangkas Bitung traveler bisa menaiki angkot biru tujuan Rangkas Bitung Pandeglang dengan tarif Rp10 ribu dan turun di Pasar Pandeglang.
Baca Juga:Viral Temuan Kepala Patung Candi di Gunung Karang, Peninggalan Kerajaan?
Dari situ, traveler harus naik ojek ke pertigaan Juhut (Alfamart) dengan ongkos Rp5 ribu. Lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek di Juhut menuju Kadu Engang.
Selain langsung naik angkot dari Stasiun Rangkas Bitung, traveler juga bisa berganti kereta ke rute Rangkas Bitung-Merak dengan ongkos Rp3 ribu dan turun di Stasiun Serang.
Sesampainya di Stasiun Serang, traveler bisa melanjutkan perjalanan menggunakan angkot maupun bis. Jika ingin naik bis, traveler harus naik angkot tujuan Terminal Pakupatan atau Terminal Serang terlebih dahulu dengan ongkos Rp3-5 ribu.
Dari Terminal Pakupatan, traveler menaiki bis tujuan Labuan lalu turun di Pasar Cadasari atau Pertigaan Cigadung lalu melanjutkan perjalanan menggunakan ojek seperti langkah di atas.
Selain menggunakan bis, traveler juga bisa memilih perjalanan menggunakan angkot dari Stasiun Serang.
Dari stasiun, traveler bisa naik angkot dan turun di Kebon Jahe.
Setelah sampai di Kebon Jahe, traveler melanjutkan perjalanan menggunakan angkot jurusan Pandeglang lalu turun di Pasar Cadasari dengan ongkos kurang lebih Rp5 ribu dan melanjutkan perjalanan menaiki ojek.
Jika naik angkot, traveler juga bisa memilih turun di pertigaan Kampung Juhut (Alfamart) dan langsung melanjutkan perjalanan ke Kadu Engang.
3. Via Kendaraan Pribadi
Jika traveler menuju Gunung Karang menggunakan kendaraan pribadi berupa motor maupun mobil, traveler bisa memilih akses Pasar Cadasari lalu naik melalui Kampung Pasir Angin atau pertigaan Kampung Juhut (Alfamart) dan langsung ke Kadu Engang.
JALUR PENDAKIAN
Pada umumnya jalur pendakian Gunung Karang yang diketahui ada 2 jalur, yang pertama melewati Desa Kaduengang, kedua Jalur Pagerwatu atau Ciekek. Namun apabila melihat pendakian dalam rangka wisata ziarah, ada jalur lain yaitu
Jalur Curug Nangka/Ciomas.
Kaduengang, Jalur Barat
Jalur Kadu Engang merupakan jalur pendakian paling digemari oleh para pendaki karena trek menuju puncak lebih pendek namun memiliki trek begitu menantang.
Di dusun ini juga para pendaki dapat melihat indahnya gemerlap kota Serang dan Pelabuhan Merak. Waktu tempuh dari Kadu Engang biasanya akan mengahabiskan 4 - 6 jam untuk mencapai Puncak Sumur Tujuh tergantung kondisi cuacanya.
Setelah anda datang ke Dusun Kaduengang, pendakian dimulai dengan jalan desa yang menanjak, pos 1 ditandai dengan adanya menara tower dekat rumah salah satu sesepuh yang dapat pendaki minta untuk memimpin berziarah, karena sebelum melanjutkan pendakian disarankan agar berziarah terlebih dahulu ke makam Pangeran TB. Jaya Raksa, makam tersebut berada tepat di sebelah kanan jalur pendakian. Melalui jalur ini, pengunjung akan melalui Pos 1 (Cengkeh), Pos 2 (Tanah Petir), dan Pos 3 (Anggrek)
Pagerwatu/Ciekek, Jalur Selatan
Jalur Pagerwatu/Ciekek tidak terlalu menjadi favorit bagi para pendaki, walaupun kondisi trek dari jalur ini cukup lebih landai daripada via Kaduengang namun membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 7 - 8 jam untuk menuju puncak.
Curug Nangka/Ciomas
Jalur ini sangat tidak populer bagi para pendaki, karena jalur ini merupakan jalur para peziarah yang akan menuju Puncak Gunung Karang. jalur ini cukup jauh karena dimulai dari bawah lereng dan memerlukan waktu sekitar 20 jam - 1 hari perjalanan untuk mencapai puncak.