Sempat Nganggur Karena Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Banten Melaut Lagi

"Kami sekarang berani melaut karena cuaca relatif normal," kata Dedi.

M Nurhadi
Jum'at, 12 Maret 2021 | 17:49 WIB
Sempat Nganggur Karena Cuaca Ekstrem, Ribuan Nelayan Banten Melaut Lagi
Nelayan membersihkan perlengkapan perahu di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, Jumat (31/1). [ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejek]

SuaraBanten.id - Sempat tak melaut selama empat bulan karena cuaca ekstrem, nelayan tradisional di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Lebak, kini para nelayan kembali mencari ikan.

"Kami sekarang berani melaut karena cuaca relatif normal," kata Dedi (55) seorang nelayan TPI Bayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Jumat.

Ia mengaku, selama ini tangkapan ikan cukup melimpah seperti ikan layur, tembang, tongkol, salem, bentong, kue, dan cumi-cumi.

Belakangan, pendapatan nelayan memang meningkat didukung cuaca di pesisir pantai selatan yang cenderung normal dibandingkan empat bulan lalu dengan ketinggian ombak disertai tiupan angin cukup besar.

Baca Juga:Peralihan Musim Kemarau, BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Makin Ekstrem

"Kami hari ini bisa pulang ke rumah membawa uang Rp400 ribu hasil pelelangan ikan itu," katanya menjelaskan.

Begitu juga nelayan TPI Binuangeun Kabupaten Lebak Acuy (50) mengatakan dirinya bersama nelayan lain kini beramai-ramai melaut dengan menggunakan perahu kincang serta dilengkapi alat tangkap rawe atau pancing.

"Kami merasa lega setelah cuaca normal bisa kembali melaut, bahkan pagi tadi membawa uang Rp400 ribu bersih setelah dipotong retribusi dan bahan bakar minyak," katanya.

Dituturkan Ujang (55) seorang nelayan TPI Pulau Manuk, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, ia kini berani melaut karena cuaca normal setelah cuaca perairan Samudera Hindia membaik.

Saat ini, nelayan tradisional kembali melaut dan mulai bersemangat menangkap ikan di pantai selatan. Beruntung, tangkapan ikan saat ini melimpah, karena dipastikan sudah tiba musim selatan.

Baca Juga:Cuaca Buruk, Tangkapan Ikan Nelayan Agam Turun Drastis

Biasanya, Ia melanjutkan, musim selatan itu ikan-ikan dari Afrika berimigrasi untuk berkembangbiak di perairan Samudera Hindia.

"Kami sudah dua pekan melaut bisa membawa uang bersih Rp300-450 ribu/hari," katanya.

Sementara itu, Kepala PPI Binuangeun Kabupaten Lebak, Ahmad Hadi menyebutkan saat ini jumlah nelayan di Lebak tercatat 3.600 jiwa dan sebagian besar nelayan tradisional kembali melaut setelah cuaca normal.

Sebelumnya, ujar dia, ribuan nelayan pesisir pantai Kabupaten Lebak menganggur akibat gelombang tinggi disertai tiupan angin kencang dan hujan deras.

"Kami yakin produksi ikan akan meningkat jika cuaca normal dan bermuara pada kesejahteraan nelayan," tutupnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini